Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Dari data yang ada, pertama gejala positif kita bisa lihat ternyata gejala yang paling muncul adalah batuk. Jadi itu kan paling mudah kita bisa melihat dari batuk dan terlihat presetasenya paling tinggi," kata Wiku dalam konpres bertajuk 'Gerakan kurva landai' di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (9/5).
Meski demikian, Wiku tak menyebut berapa prosentase pasien di RI yang mengalami gejala batuk.
Lebih lanjut, Wiku berharap masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan dengan rajin mencui tangan, memakai masker saat berada di luar rumah, hingga menjaga daya tahan tubuh. Dengan demikian, masyarakat bisa mengurangi risiko penularan virus corona.
"Mengubah perilaku jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, gunakan masker dan jaga imunitas itu adalah gerakan bersama seluruh masyarakat Indonesia. Kalau kita lakukan sama-sama, virus tidak akan mampu menulari antar manusia," ucap Wiku.
ADVERTISEMENT
Wiku mengatakan, data yang dimiliki Gugus Tugas merupakan data yang dikumpulkan dari seluruh kasus di Indonesia dan terintegrasi melalui satu website resmi yakni covid19.go.id. Sehingga, kata dia, pihaknya dapat melihat pergerakan kurva penanganan virus corona dengan akurat.
"Dengan pengumpulan data yang lebih lengkap dari seluruh daerah dari Dinkes, RS dari puskesmas, maka dari itu kita bisa lihat bagaimana keadaaan seluruh Indonesia karena data yang ada ini adalah navigasi buat kita. Shingga kita bisa lihat pergerakan lawan kita, COVID-19 gerakannya bisa kita lihat refleksi dari data," tutup Wiku.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.