Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mayoritas Warga Prancis Kecewa dengan Penunjukan Francois Bayrou Jadi PM
19 Desember 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekitar 64 persen atau nyaris dua per tiga populasi Prancis merasa tidak puas dengan penunjukan Francois Bayrou sebagai perdana menteri baru. Angka tersebut diperoleh dari jajak pendapat Ifop-Fiducial untuk Sud Radio yang melibatkan 1.000 warga pada 17-18 Desember.
ADVERTISEMENT
Kekecewaan ini menjadi tantangan bagi Bayrou untuk mendorong reformasi dan memangkas defisit anggaran Prancis.
Survei juga menyatakan 67 persen responden merasa pemerintahan Bayrou akan segera menghadapi mosi tidak percaya—serupa dengan sikap penggulingan pemerintahan perdana menteri sebelumnya, Michel Barnier.
Saat itu pemungutan suara mosi tidak percaya digelar terkait sengketa penghematan anggaran. Barnier pun hanya menjabat selama tiga bulan.
Pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk Francois Bayrou sebagai Perdana Menteri yang baru, Jumat (13/12).
Bayrou merupakan PM ke-6 Prancis di bawah kepemimpinan Macron.
Pria 73 tahun itu merupakan pemimpin aliansi politik MoDem di parlemen. Penunjukan Bayrou dilakukan sembilan hari setelah Barnier lengser.
“Presiden republik menunjuk Francois Bayrou sebagai PM dan memberinya tugas membentuk pemerintahan,” kata kantor kepresidenan Prancis seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Tugas utama Bayrou adalah membentuk kabinet yang bisa lolos dari ancaman mosi tidak percaya selanjutnya. Ia juga punya kewajiban menyusun anggaran tahun 2025.
Usai dilantik, dalam pidatonya Bayrou mengakui tantangan utama adalah mengurangi defisit anggaran. Termasuk meredam instabilitas politik.
“Tidak ada seorang pun yang tahu kesulitannya lebih dari saya. Saya sangat memperhatikan Himalaya yang membentang di depan kita semua,” pungkas dia.