MbS Akan Sampaikan Pidato Pertama Setelah Tewasnya Khashoggi

24 Oktober 2018 17:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman. (Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman. (Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)
ADVERTISEMENT
Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) direncanakan memberikan pidato pertamanya usai pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi terungkap. Walau MbS membantah terlibat, namun para pelakunya diduga adalah para pengawal pribadinya.
ADVERTISEMENT
MbS rencananya akan memberikan pidato dalam KTT Inisiatif Investasi Masa Depan yang diselenggarakan di Riyadh pada Rabu (24/10).
Beberapa pejabat, pebisnis, dan pemimpin dunia membatalkan kehadirannya dalam acara bentukan Kerajaan Saudi itu. Pembatalan diambil setelah kasus Khashoggi jadi perbincangan luas publik.
Pada hari pertama pelaksanaan pun beberapa pembicara menyinggung pembunuhan terhadap kolumnis Washington Post itu, demikian dilansir ABC, Kamis (24/10).
MbS sendiri telah hadir di KTT itu sejak pembukaan hari pertama yaitu pada Selasa (24/10). Ia duduk di sebelah Raja Yordania, Abdullah II.
Selain Abdullah II, pemimpin dunia yang hadir di KTT adalah Perdana Menteri baru Pakistan Imran Khan. MbS pada hari pertama hanya datang untuk menyaksikan pembukaan dan mendengar pidato Menteri Energi Arab Saudi, Khalid bin Al-Falih.
Demo jurnalis di Indonesia terkait hilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Demo jurnalis di Indonesia terkait hilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
Dalam pidatonya Al-Falih menyinggung kematian Khashoggi sebagai sesuatu yang mengerikan.
ADVERTISEMENT
"Seperti kalian tahu, hari-hari belakangan adalah waktu yang berat bagi Kerajaan Arab Saudi, tidak ada orang di dalam kerajaan yang dapat membenarkan dan menjelaskan kejadian ini, seluruh pihak dari pemimpin hingga jajaran bawah sedih dengan apa yang terjadi," jelas Al-Falih.
Khashoggi tewas saat memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pembunuhan itu direncanakan dengan persiapan yang sangat matang.
Erdogan juga meminta agar setiap pihak yang terkait dengan pembunuhan Khashoggi agar diadili di Turki.