MBS: Arab Saudi Takkan Buka Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

20 September 2024 11:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pangeran MBS (tengah, depan) dan Dewan Syura Arab Saudi di Riyadh, 18 September 2024 Foto: X/@makkahregion
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran MBS (tengah, depan) dan Dewan Syura Arab Saudi di Riyadh, 18 September 2024 Foto: X/@makkahregion
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harapan Israel untuk menjalin hubungan resmi dengan Arab Saudi masih jauh panggang dari api.
ADVERTISEMENT
Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (Pangeran MBS) menegaskan kembali bahwa Arab Saudi tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa berdirinya negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Ia mengumumkan hal ini saat meresmikan, atas nama Raja Salman bin Abdulaziz, kegiatan tahun pertama sesi kesembilan Dewan Syura — lembaga konsultatif yang memberikan nasihat pada Raja — di Riyadh. Demikian dikutip dari Saudi Gazette, Jumat (20/8/).
Dalam pidato di depan Dewan Syura, Pangeran MBS menguraikan poin-poin penting dari kebijakan dalam dan luar negeri Arab Saudi. Ia menegaskan kembali bahwa masalah Palestina merupakan perhatian utama Arab Saudi.
"Kami kembali menolak dan mengutuk keras kejahatan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina, mengabaikan hukum internasional dan kemanusiaan dalam babak baru penderitaan yang pahit,” kata MBS.
ADVERTISEMENT
Pangeran MBS berpidato di depan Dewan Syura Arab Saudi di Riyadh, 18 September 2024. Foto: X/@makkahregion
"Kerajaan (Arab Saudi) tidak akan menghentikan kerja kerasnya yang tak kenal lelah untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan kami menegaskan bahwa Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa itu,” lanjut MBS.
MBS juga mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang mengakui negara Palestina, dengan mengatakan bahwa ini adalah perwujudan legitimasi internasional. Calon penerus Raja Salman ini juga mendesak negara-negara lain untuk mengakui Palestina.
Sebanyak 124 negara dukung Resolusi PBB tentang Israel angkat kaki dari Palestina yang diduduki, Rabu (18/9/2024). Foto: UN News
Saat ini, negara yang mengakui Palestina semakin banyak. Palestina bahkan bisa mengajukan draf resolusi ke Majelis Umum PBB. Pada Rabu (18/9), draf resolusi yang diajukan Palestina diadopsi dalam sidang Majelis Umum PBB. Isinya, Israel harus hengkang dari tanah Palestina yang didudukinya secara ilegal dalam waktu 12 bulan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Israel sangat mencita-citakan membuka hubungan diplomatik dengan dua negara yang punya pengaruh besar di dunia Islam: Arab Saudi dan Indonesia.
Menjalin hubungan resmi dengan dua negara besar itu akan membuat Israel aman dari segi geopolitik, ekonomi, dan lain-lain.
Arab Saudi dan Indonesia sama-sama mendukung konflik Israel-Palestina diselesaikan dengan "solusi dua negara," hal yang ditolak mentah-mentah oleh negara Zionis.