Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Media China: Jack Ma Adalah Anggota Partai Komunis
27 November 2018 11:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB

ADVERTISEMENT
Jack Ma, pendiri perusahaan dagang raksasa China Alibaba Group Holding Ltd, adalah anggota Partai Komunis. Pernyataan mengejutkan ini disampaikan dalam sebuah artikel media pemerintah China, Senin (26/11).
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, nama Jack Ma muncul dalam daftar 100 pengusaha yang membantu reformasi dan keterbukaan di China berdasarkan laporan media People's Daily. Ini adalah kali pertama Jack Ma disebut anggota Partai Komunis setelah sebelumnya dia dianggap tidak berpolitik.
"Ma, 54, adalah anggota PKC (Partai Komunis China), telah menyumbang besar dalam memenuhi permintaan domestik," ujar pejabat komisi pusat Partai Komunis yang dikutip di tulisan People's Daily.
"Di bawah kepemimpinannya, Alibaba berada di antara 10 perusahaan top dunia dalam nilai pasar, menjadikan China pemain utama di industri e-commerce internasional, pendanaan internet, dan komputasi awan," lanjut pejabat tersebut.
Tidak dijelaskan kapan Jack Ma menjadi anggota Partai Komunis dan apa jabatannya. Tidak juga dijelaskan mengapa baru sekarang Jack diumumkan sebagai anggota partai berkuasa di China tersebut.
ADVERTISEMENT

Namun saat ini pemerintah Beijing memang tengah menggalakkan keselarasan antara perusahaan-perusahaan swasta di China dengan nilai-nilai Partai Komunis. Terutama yang disasar adalah perusahaan-perusahaan teknologi seperti Alibaba.
Jack Ma sendiri September lalu mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai CEO Alibaba pada tahun depan. Selain jadi pemimpin perusahaan, kegiatan Jack Ma saat ini adalah menjadi penasihat bagi para politisi di Asia dan Eropa.
Di Indonesia sendiri Jack Ma pada Agustus 2017 ditetapkan sebagai salah satu anggota penasihat Steering Committe dari peta jalan (roadmap) e-commerce. September lalu, pria terkaya China dengan nilai harta Rp 525 triliun ini bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Banyak yang tidak percaya Jack Ma adalah anggota Partai Komunis, bahkan orang China sendiri. Dari pencarian di mesin pencari China, Baidu, untuk pertanyaan "apakah Jack Ma anggota Partai Komunis?" kebanyakan menjawab "bukan".
ADVERTISEMENT
Alibaba menolak mengomentari keanggotaan Jack Ma di Partai Komunis. Namun mereka mengatakan, afiliasi politik Jack Ma tidak akan mempengaruhi operasional perusahaan.
"Afiliasi politik setiap petinggi perusahaan tidak akan mempengaruhi proses pembuatan keputusan bisnis. Kami mematuhi seluruh regulasi dan hukum di negara-negara tempat kami beroperasi," kata juru bicara Alibaba kepada Reuters, Selasa (27/11).