Median: 55,5% Warga Solo Anggap Majunya Gibran Bukan Dinasti Politik

16 Desember 2019 14:47 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat memaparkan hasil survei Pilwakot Solo di kawasan Cikini, Senin (16/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat memaparkan hasil survei Pilwakot Solo di kawasan Cikini, Senin (16/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga riset Median merilis hasil survei mengenai elektabilitas calon wali kota Solo. Petahana Achmad Purnomo dan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming menempati dua peringkat teratas elektabilitas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Median juga merilis survei bahwa 55,5 persen warga Solo tak menganggap pencalonan Gibran di Pilwalkot Solo sebagai bentuk dinasti politik.
“Yang menyatakan ini bukan politik dinasti ada 55,5 persen, yang menyatakan tidak tahu 2,9 persen,” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat memaparkan hasil survei di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Rico menambahkan, ada sebanyak 41,6 persen masyarakat Solo yang menyatakan bahwa majunya Gibran adalah bentuk dinasti politik.
Gibran Rakabuming Raka saat mendaftar jadi calon Walkot Solo di DPD PDIP Jawa Tengah, Kamis (12/12). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
“Publik kota Solo yang menyatakan bahwa ini adalah politik dinasti ada 41,6 persen. Ini bukan nilai kecil, cukup besar. Tetapi emang tidak lebih besar dengan yang mengatakan ini bukan politik dinasti,” ujar Rico.
“Sehingga, secara umum kita katakan 55 persen warga kota Solo mengatakan Gibran bukan dinasti politik. Sementara 41 persen adalah dinasti,” sambungnya lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hasil survei Median juga menunjukkan bahwa 49 persen warga Solo menganggap majunya Gibran sebagai calon wali kota adalah hal yang baik.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi putranya Gibran Rakabuming (kanan) menyalami warga di depan Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/10). Foto: ANTARA FOTO/Rachman
“Yang mengatakan baik ada 40 persen, yang menyatakan tidak baik 21,9 persen, yang mengatakan biasa saja 21,9 persen,” kata Rico.
Survei melibatkan 800 responden yang dipilih dengan multistage random sampling. Margin of error sebesar 3,5 persen. Survei dilakukan pada 3-9 Desember 2019.