Mega Saat Diminta Jokowi Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN: Kok, Saya Lagi, Pak?

28 Oktober 2021 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi arahan tertutup di penutupan Rakernas PDIP, Minggu (12/1/2020). Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi arahan tertutup di penutupan Rakernas PDIP, Minggu (12/1/2020). Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan cerita di balik pemilihannya sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. Ia bercerita bertanya kepada Presiden Jokowi mengapa memilihnya sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya ditugasi lagi oleh Presiden menjadi Ketua Dewan Pengarah sebuah badan baru yang namanya BRIN, Badan Riset Inovasi Nasional. Saya tanya pada beliau, kenapa, kok, saya lagi Pak?” kata Mega dalam sambutannya pada peringatan Sumpah Pemuda sekaligus peresmian Prasasti Taman UMKM dan Patung Bung Karno, Kamis (28/10).
Megawati melanjutkan, Jokowi ingin mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam riset. Apalagi, Megawati memang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.
“[Jokowi mengatakan] ya, saya maunya Ibu. Karena saya sudah jadi Ketua Dewan Pengarah BPIP. Beliau ingin dari BPIP dengan BRIN itu bisa sejalan, jadi bukan asal riset saja,” jelas Megawati.
Presiden Joko Widodo usai melantik Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
Sebagai Ketua Dewan Pengarah, ia akan mengerahkan PDIP untuk mengeksplorasi kekayaan budaya di berbagai daerah. Megawati juga menilai hal ini akan menjadi kontribusi yang baik bagi BRIN.
ADVERTISEMENT
“Nanti ada tugas kalian [partai] dalam hubungannya dengan BRIN ini. Karena nanti harus ada di daerah masing-masing. Ini perintah ketua umum, yaitu mencari dari daerah masing-masing, ada suku apa saja, bahasa daerahnya apa saja. Jadi harus ada yang ditugasi, ada seperti tim,” tuturnya.
“Saya sudah bilang ke Presiden harus diangkat kembali hal tersebut karena itu kearifan lokal dari bangsa kita. Nanti seperti ada informasi apa saja itu bahasa daerahnya, sukunya apa, juga mendokumentasi hal-hal seperti ini,” lanjutnya lagi.
Megawati pun tidak mempermasalahkan keterlibatan PDIP dalam BRIN. Baginya, partai politik harus berperan aktif dalam memajukan masyarakat.
“Saya bilang, partai, organisasi politik, membangun bangsa dan negara. Jadi itu bisa karena kita sebagai organisasi partai politik hidup dalam sebuah kehidupan yang ada di Republik Indonesia,” pungkas Megawati.
ADVERTISEMENT