Megawati: Apa Yang Terjadi di MK Menyadarkan Kita Masih Ada Manipulasi Hukum

12 November 2023 14:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Pidato Megawati Soekarnoputri terkait kondisi politik terkini. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Megawati Soekarnoputri terkait kondisi politik terkini. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato dalam rangka menyikapi situasi politik yang makin panas jelang Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Megawati secara khusus menyoroti perkara yang terjadi di Mahkamah Konstitusi. MK menuai kecaman imbas putusan 90 yang menjadi karpet merah bagi putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju jadi bacawapres Prabowo Subianto.
Presiden ke-5 RI ini mengatakan, apa yang terjadi di MK menjadi bukti nyata masih ada manipulasi hukum di Indonesia. Ia prihatin dengan prahara di MK.
"Apa yang terjadi di MK akhir-akhir ini menyadarkan kita, berbagai manipulasi hukum masih terjadi itu akibat kekuasaan mengabaikan kebenaran hakiki politik atas dasar nurani," kata Megawati dalam sambutan virtual, Minggu (12/11).
Sejumlah orang yang tergabung dari KOALISI SIPIL KAWAL MK menggelar Aksi Simpatik di depan gedung Mahkamah konstitusi (MK) jelang sidang pembacaan putusan MKMK, Selasa (7/11/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ketua Dewan Pengarah BRIN ini mengajak seluruh masyarakat untuk mengawal Pemilu 2024 agar berjalan dengan adil. Ia menekankan Indonesia adalah bangsa pejuang.
ADVERTISEMENT
"Kita adalah bangsa pejuang dan mampu mengatasi berbagai cobaan sejarah, karena itu dalam situasi ini mari kita kawal Pemilu 2024 dengan nurani sepenuh hati," kata Megawati.
"Jadikan Pemilu sebagai ajang mendapatkan pemimpin terbaik yang mewakili kehendak rakyat, mengayomi agar Indonesia menjadi bangsa hebat unggul, berdiri di atas kaki sendiri," tutur dia.
Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman membacakan putusan batas usia Capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (16/10/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lebih jauh, Megawati meminta masyarakat tidak takut bersuara. Ia mendorong rakyat terus bersuara menyerukan kebenaran.
"Genggam erat semangat reformasi, kawal demokrasi, jangan takut bersuara, berpendapat segala sesuatu tetap kehendak hati, kawal demokrasi," ucap dia.