Megawati Berduka atas Meninggalnya Yusuf Supendi

3 Agustus 2018 10:57 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri berpidato saat peringatan haul Presiden Soekarno Ke-48 di Blitar, Jawa Timur, Kamis (20/6). (Foto: ANTARA FOTO/rfan Anshori)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri berpidato saat peringatan haul Presiden Soekarno Ke-48 di Blitar, Jawa Timur, Kamis (20/6). (Foto: ANTARA FOTO/rfan Anshori)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya pendiri Partai Keadilan dan caleg PDIP, Yusuf Supendi. Hal ini disampaikan Megawati melalui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
ADVERTISEMENT
"Beliau menyampaikan duka cita yang mendalam, dan semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah," ujar Hasto dalam keterangannya, Jumat (3/8).
Hasto menjelaskan Yusuf Supendi sudah menjadi bagian dari keluarga besar PDIP. Sehingga Megawati meminta seluruh pengurus dan kader untuk memberikan penghormatan terbaik kepada Yusuf Supendi.
"Kami diinstruksikan untuk memberikan penghormatan terbaik kepada almarhum yang dikenal sebagai sosok yang punya prinsip, soleh, sederhana, dan menjadi teladan dalam moralitas sebagai seorang politisi," lanjut Hasto.
Yusuf Supendi, eks kader PKS yang menjadi kader PDIP. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Supendi, eks kader PKS yang menjadi kader PDIP. (Foto: Dok. Istimewa)
Hari ini, Yusuf Supendi seharusnya mengikuti pelatihan caleg yang digelar PDIP bagi tokoh agama yang baru bergabung. Namun, Yusuf Supendi meninggal dunia pagi ini. Hasto mengatakan, PDIP menunda pembekalan caleg bagi tokoh agama untuk menghormati Yusuf Supendi.
ADVERTISEMENT
"Kami bermaksud mengadakan pembekalan ke seluruh tokoh agama, termasuk KH. Yusuf Supendi dan DR Kapitra Ampera serta 14 peserta lainnya. Acara pelatihan lalu kami tunda untuk memberikan penghormatan terhadap Almarhum”, ujar Hasto.
Yusuf Supendi yang berusia 60 tahun itu meninggal dunia pagi tadi di RSCM. PDIP sebagai tempatnya menjadi caleg, menduga ustaz yang dikenal vokal mengkritik PKS itu meninggal karena kelelahan.