Megawati-Cak Imin Kompak Singgung Orde Baru, Singgung Prabowo-Gibran?

1 Desember 2023 7:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orde Baru Ramai didengungkan di awal masa kampanye Pemilu 2024. Adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan cawapres nomor urut 02 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang meramaikan.
ADVERTISEMENT
Megawati mengaku jengkel di penguasa saat ini. Tanpa menyebut siapa, ia bilang, baru berkuasa sudah seperti Orde Baru.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pengarahan bersama Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel tahu enggak?" kata Megawati.
"Kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru," lanjut Megawati.
Lebih jauh, Megawati menyebut seperti tidak dihormati. Namun, ia tidak menyinggung siapa pihak yang tidak menghormatinya.
"Kadang-kadang, ya, kadang-kadang apa, ya? Saya manusia juga, dong. Tetapi, ya, bayangkan, kok, saya tidak seperti dihormati, ya? Lho, kenapa? Lho, saya jelek-jelek pernah Presiden, lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia, lho," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Cak Imin mengingatkan bahaya akan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang dapat merusak Indonesia. Hal ini yang kemudian dikaitkannya dengan masa sekarang tak boleh lagi seperti Orde Baru.
"Salah satu bahaya nasional adalah tumbuh berkembangnya KKN, kolusi, korupsi, nepotisme," kata Cak Imin di kawasan Bintaro Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (30/11).
"Orde baru itu jatuh karena KKN. Karena nepotisme," sambungnya.
Imin akhiri blusukannya di Vihara Dharma Bakti, Glodok, Kamis (30/11). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Cak Imin lalu meluruskan pernyataannya yang sempat menyebut Indonesia terancam jika AMIN tak menang dalam pilpres mendatang. Dia mengaku pernyataan itu untuk internal kadernya.
"Nah kita warning kepada kader, sebetulnya internal kita lah, supaya kita harus kerja keras agar KKN itu tidak menjamur. Karena kalau KKN masih menjamur masa depan bangsa kita akan bahaya," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Singgung Siapa? Prabowo-Gibran?
Banyak yang mengaitkan pernyataan Mega maupun Cak Imin dengan melanggengnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres 02 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sebab, isu berembus ada andil Presiden Jokowi yang memuluskan langkah Gibran. Jokowi telah beberapa kali membantah.
Soal kritikan Megawati — Ketum PDIP yang memberinya restu pada Pilwakot Solo 2020, Gibran menanggapi santai.
Konsolidasi TKD Prabowo - Gibran Provinsi Jawa Barat di The House Convention Hall, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
“Ya, monggo, semua masukan saya tampung,” ujar Gibran di Balai Kota, Kamis (30/11).
Sebelumnya, ayah Gibran, Presiden Jokowi, juga ditanya soal itu oleh wartawan. Atas pertanyaan itu, Jokowi memilih tidak menanggapi.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menyambut positif pidato Megawati.
"Kami sangat menghormati Ibu Megawati dan kami menyambut positif pidato tersebut, secara umum itu nasihat beliau sebagai tokoh bangsa kepada kita semua," kata Habiburokhman kepada wartawan.
ADVERTISEMENT