Megawati Cerita Tak Dipilih Jadi Presiden karena Rakyat Pilih yang Ganteng

24 Juni 2023 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa simpatisan PDIP pada acara Bulan Bung Karno di GBK Sabtu (24/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa simpatisan PDIP pada acara Bulan Bung Karno di GBK Sabtu (24/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta kadernya untuk turun ke bawah dan mengetuk hati rakyat. Ia juga meminta rakyat untuk tidak memilih pemimpin karena tampangnya.
ADVERTISEMENT
"Nah, ini kasih tahu kalau memilih pemimpin jangan hanya lihat tampangnya. Aduh Ibu suka pusing," kata Megawati di Puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6).
Megawati kemudian bercerita ketika maju sebagai presiden di Pilpres 2004 pernah bertemu ibu-ibu yang mengaku ingin memilihnya lagi, tapi di saat yang sama ingin memilih capres yang tampan.
"Ada dulu, ya, kan, waktu Ibu mau jadi presiden lagi terus ada ibu-ibu bilang gini. 'Aduh, Ibu, maaf ssebetulbya saya mau milih Ibu lagi. Tapi saya, kok, kepengen milih yang ganteng'," ungkapnya.
Mendengar hal itu, Megawati mengaku pusing. Namun, ia tetap memaklumi karena itu adalah pilihan rakyat.
"Jadi Ibu ini udah cantik kayak gini enggak diakui. Salah besar. Lho, Ibu udah jelek apa cantik? Padahal Ibu udah nenek-nenek, lho," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, Megawati mengingatkan rakyat untuk memilih calon pemimpin yang memiliki pengalaman yang baik dan memiliki rekam jejak yang baik.
"Kalau pemimpin mesti dilihat lahir batin, jangan fisik saja. Diperlukan pemimpin yang berpengalaman yang baik, kepemimpinan yang visioner, yang arif bijaksana dan memiliki rekam jejak, prestasi yang baik, serta mengakar ke akar rumput," tuturnya.
"Saya ingatkan 5 menit coblosnya, 5 tahun ngerasain seneng atau susahnya. Hati-hati, lho. Karena itulah gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.