Megawati: Gak Ada Kekuasaan Langgeng, Saya Saja Presiden 3 Tahun Gak Ribut

30 Juli 2024 13:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyapa ratusan kadernya yang berkumpul di Kantor DPC PDIP Kabupaten Ende di Jalan Eltari, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6/2024). Foto: DPP PDIP/HO/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyapa ratusan kadernya yang berkumpul di Kantor DPC PDIP Kabupaten Ende di Jalan Eltari, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6/2024). Foto: DPP PDIP/HO/Antara
ADVERTISEMENT
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan tidak ada kekuasaan yang abadi. Ia mengatakan, seiring berjalannya waktu, kekuasaan akan berakhir bila sudah waktunya.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada kekuasaan yang langgeng. Iyalah, ya sudahlah. Artinya ya kalau sudah waktunya ya sudah," kata Megawati saat memberikan pidato kebangsaan di mukernas Perindo di MNC Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).
Megawati lantas menyinggung soal dirinya yang hanya menjadi presiden selama 3 tahun namun tidak menjadi masalah. Megawati menjabat pada 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.
"Saya enggak ribut 3 tahun presiden. Kalah ya kalah, padahal saya tahu benarnya enggak kalah, gitu aja," ucap dia seraya tertawa.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Megawati lantas mengenang ketika dirinya diperiksa oleh kepolisian dan kejaksaan sebelum menjadi presiden. Ia tiga kali diperiksa polisi dan sekali oleh kejaksaan.
Ia mempunyai pengalaman menarik ketika diperiksa di Polres Jakarta Selatan. Singkat cerita, Kapolres Jakarta Selatan sudah menjadi Kapolda Sulsel. Sementara Megawati sudah menjadi Presiden.
ADVERTISEMENT
"Saya jadi presiden kan biasa Sulsel, jadi bapak itu yang Kapolres sudah jadi Kapolda, kan saya Presiden kan, suka ada berjajar turun dari pesawat. Saya lihat berjejer Forkopimda," ucap Megawati.
Ia hanya tersenyum mengetahui eks polisi yang memeriksa dirinya, kini harus hormat kepada dirinya.
"Saya lihat, saya senyum oh kok ada dia (Kapolres), saya lupa namanya, terus dalam batin saya 'sekarang lu hormat sama saya' makanya kok gitu aja takut, orang enggak ada yang langgeng," kata Megawati.
Megawati Sukarnoputri dan Luhut Panjaitan pada 31 May 2001. Foto: AFP
Begitu juga dengan di Kejaksaan. Megawati melihat salah satu penyidik yang dulu sempat memeriksanya kini menjadi bawahannya.
"Di Kejaksaan ada hari Adhyaksa, ada petinggi Jaksa Agung, saya panggil dan bisikan 'dulu yang periksa saya ada di lapangan?' 'siap ada, perintah'," kata Megawati.
ADVERTISEMENT
"Waktu jadi irup banyak peserta, saya sendiri dalam batin 'elu ngerti enggak, sekarang hormat'," ucap dia.
"Jadi bukan sombong, itu namanya enggak ada kekuasaan yang langgeng," tutur Megawati.