Megawati Impikan Pemimpin RI seperti John F Kennedy: Ganteng, Pintar

1 Oktober 2023 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden John F. Kennedy berbicara di luar Gedung Putih di Washington pada 30 April 1963 . Foto: William J. Smith/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Presiden John F. Kennedy berbicara di luar Gedung Putih di Washington pada 30 April 1963 . Foto: William J. Smith/AP Photo
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengharapkan sosok pemimpin Indonesia yang berkualitas seperti Presiden Amerika John F Kennedy.
ADVERTISEMENT
Ia pun yakin Indonesia dapat memiliki pemimpin kaliber yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Kalau lihat pemimpin bukan di sini, kalau lihat diajak Bapak saya wah ketemu di banyak negara wah, menurut saya kalibernya, saya bertemu di Amerika Presiden Kennedy. Wah sudah ganteng, sudah pintar. Saya pikir nanti ini baru Amerika terus ketemu (...) aduh begini-begini," kata Megawati di penutupan Rakernas IV PDIP, di Jiexpo, Jakarta Pusat, Minggu (1/10).
"Makanya saya pikir kapan muncul pemimpin-pemimpin Indonesia yang kaliber dengan kaya gitu. Wah Indonesia pasti membuat lompatan ke depan itu menurut saya. Pertanyaan bisa apa enggak? Bisa banget," sambungnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan saat penutupan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023). Foto: PDIP
Megawati menuturkan, ayahnya yang juga Presiden Pertama RI, Sukarno sudah membuat konsepsi kepemimpinan bangsa hingga 100 tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
"Betapa pentingnya yang namanya Bung Karno itu membuat konsepsi pembangunan ala Bung Karno itu melintas waktu dari 25, 50 tahun sampai 100 tahun akan datang itu visioner sekali yang namanya pembangunan nasional semesta dan berencana," kata Megawati.
Presiden ke-5 RI itu berpandangan seharusnya grand desain kepemimpinan yang dibuat Bung Karno kembali dijadikan patokan para pemimpin bangsa ke depan.
"Saya heran gini secara politik kenapa ini enggak dipakai lagi padahal yang bikin 600 doktor terus bukunya sakmene [segini] (tebal)," tutur dia.
"Setelah saya suruh Sekjen (Hasto Kristiyanto) pisah-pisah dengan setiap bidang, itu sampai 17 (bidang). Jadi makanya ini bidang pangan itu ini kok enggak dipakai, aneh," ucapnya.
"Seorang pemimpin, seorang leader yang punya hak dan kewajiban itu, itu digunakan buat siapa, buat bangsa buat negaranya," tutup Megawati.
ADVERTISEMENT