Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung soal istilah "petugas partai" yang sering disematkan kepada para kadernya. Hal itu disampaikan Megawati saat sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (21/8) kemarin.
ADVERTISEMENT
Megawati di Kebun Raya Mangrove Surabaya, 26 Juli 2023
Megawati pertama kali menyinggung soal status Jokowi sebagai petugas partai saat meresmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya pada 26 Juli 2023.
Saat itu, Megawati menanggapi kritikan yang ditujukan kepadanya karena sering menyebut anak buahnya sebagai kader atau petugas partai.
"Saya bilang Pak Jokowi petugas partai. Hayo, mau dibully lagi?" kata Megawati saat itu.
Menurutnya, wajar jika Jokowi disebut petugas partai karena dirinyalah yang pertama kali mencalonkan Jokowi sebagai capres di Pilpres 2014 dan 2019.
ADVERTISEMENT
"Loh, yang nyalonkan saya, yang lain ngikut. Kenapa yang lain enggak bikin aja calon presiden yang lain? Gitu, kan, fair kalau mau demokrasi. Ini, kan, enggak. Nungguin aja gitu," ujarnya.
Megawati di The Tribrata, Jakarta, 21 Agustus 2023
Hampir satu bulan kemudian, Megawati kembali menyinggung status Jokowi sebagai petugas partai. Awalnya, Megawati mengomentari isu yang menyebut hubungannya dengan Jokowi tidak serasi lagi.
"Aku bilang ke Pak Jokowi. Eh, Pak. Bapak, tuh, dibilang sudah enggak ini, loh. Enggak belain saya. Iya, loh, Bapak udah ke sono sini. Gitu aja saya kalau manggil dia. Saya lebih tua, loh," kata Megawati.
Megawati juga menyinggung soal Jokowi yang sering disebut petugas partai meski statusnya adalah pemimpin tertinggi pemerintahan. Megawati menegaskan, Jokowi memang harus mengikuti aturan partai yang berlaku.
ADVERTISEMENT
"Lah, orang di aturan partai saya ada petugas partai. Saya ini petugas partai juga, loh. Kok, saya ngomong Pak Presiden Jokowi itu petugas partai waduh pembullyannya," ungkapnya.
"Lah, orang aturannya partai saya. Partai lain enggak pernah saya ini, itu," pungkasnya.