news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Megawati: Kasihan PDIP Ditinggal Sendirian Sama KIM Plus

14 Agustus 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat penyerahkan SK rekomendasi kepada calon-calon kepala daerah di Aula DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat penyerahkan SK rekomendasi kepada calon-calon kepala daerah di Aula DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri prihatin melihat kondisi politik saat ini. Bahkan, dia juga memikirkan kondisi PDIP yang saat ini seakan ditinggal sendirian.
ADVERTISEMENT
"Terus saya suka ngomong pada diri saya sendiri 'kasihan, deh, PDI Perjuangan dikungkung, ditelikung, tinggal sendirian gitu," kata Megawati saat memberi arahan kepada para calon kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (14/8).
"Wah yang lain apa namanya KIM Plus. Nek KIM Plus tuh, plusnya opo yo?" tambah Megawati.
Dia lalu menyinggung kondisi Pilkada 2024. Dia menilai, ada kekuatan yang menjegal sosok-sosok potensial untuk bisa maju di pilkada.
"Lucu juga, deh, kalau lihat, nih, sekarang pilkada, nih, yang ini enggak boleh sama yang itu, yang ini enggak boleh sama yang itu," tutur dia.
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyerahkan SK rekomendasi kepada calon-calon kepala daerah di Aula DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Karena itu, Presiden ke-5 RI itu mengingatkan bahwa hukum di Indonesia memberi kesempatan kepada siapa pun untuk bisa maju di pilkada. Dengan begitu, rakyat punya hak untuk memilih pemimpinnya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Jadi kenapa ada pemilu langsung, supaya rakyat itu menjadi hakim tertinggi. Dialah dengan hati nuraninya dengan pikirannya akan memilih pemimpinnya diizinkan dan orang harusnya menerima hal itu," ucap dia.