Megawati: Kenapa Kami PDIP Dibeginikan? Salah Saya Apa? Negara Dikocak-kacik

30 Juli 2024 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tiba di sekolah partai untuk pelantikan dan pengucapan sumpah janji jabatan pengurus dpp partai, Jumat (5/7). Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tiba di sekolah partai untuk pelantikan dan pengucapan sumpah janji jabatan pengurus dpp partai, Jumat (5/7). Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyoroti rentetan kasus hukum yang tengah menjerat kadernya. Ada dua kader PDIP harus berhadapan dengan masalah hukum di KPK yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita.
ADVERTISEMENT
Baik Hasto dan Mbak Ita belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun, mereka terjerat dua kasus berbeda.
Hasto terjerat kasus Harun Masiku dan kini melebar hingga DKJA sedangkan Mbak Ita terkait dugaan korupsi di Pemkot Semarang. Mbak Ita bahkan dikabarkan sudah dicekal ke luar negeri.
"Kenapa kami diginikan, PDI Perjuangan, saya tanya ahli tata negara, pengacara, sebenarnya salahnya saya apa? Lho iya dong, coba, pikir," kata Megawati saat memberikan pidato kebangsaan di Mukernas Perindo di MNC Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).
Sekertaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan keterangan kepada wartawan usai membuka pelatihan nasional tim pemenangan nasional PDIP untuk Pilkada 2024 di Hotel Seruni, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Ketua Umum PDIP ini tahu sebenarnya yang menjadi sasaran utama adalah dirinya. Tetapi aparat tidak berani untuk menangkap dirinya.
"Coba kalau bisa, tapi mau ngambil saya pada enggak berani. Lho iya lah, jadi sasarannya sekeliling saya, gitu loh," ucap Megawati.
ADVERTISEMENT
"Aduh kayaknya saya ini bodoh banget ya? Saya ini cuma diam aja, yaudah gitu-gitu biarin, karena buat apa?" tambah dia.
Ketua Dewan Pembina BPIP ini hanya mengingatkan banyak kader PDIP adalah preman. Ia sudah meminta kepada kadernya untuk bersabar dalam menghadapi masalah ini.
"Saya mikir kalau saya lawan, anak-anak saya itu banyak preman loh, enggak ada takut, kali ini mereka bilang aduh ibu sabar banget, sudah diam aja, aku bilang nanti juga selesai, karena apa ini bukan buat saya, buat bangsa dan negara," tegas Megawati.
Megawati mengatakan, saat ini negara semakin tidak menentu. Hukum dan aturan diubah seenaknya. Ia tidak bisa menerima kenyataan ini.
"Saya tidak mau bahwa negara kita dikocak-kacik enggak jelas dengan aturan-aturan yang diubah semaunya sendiri," kata Megawati.
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tiba di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/5/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO