Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam acara workshop kebangsaan kepada para ASN Kementerian Sosial, Senin (9/12). Dalam acara itu, Megawati sempat menyinggung masalah ASN yang terpapar radikalisme.
ADVERTISEMENT
Megawati awalnya membandingkan pemahaman nilai Pancasila di kalangan anak muda dengan para tokoh BPIP yang usianya sudah tua. Megawati menyebut, meski para anggota Dewan Pengarah BPIP sudah tua, namun semangat mereka masih tinggi dalam membumikan dan mengamalkan nilai Pancasila.
"Ada Pak Tri, ada Pak Buya Syafii, tokoh kita sudah sepuh-sepuh. Pak Tri itu delapan puluh, jalan saja sudah gemetaran. Tapi semangatnya luar biasa," kata Megawati di Gedung Konvensi TMPN Utama Kalibata, Jakarta Selatan.
"Masa kayak gini kalah, sudah gitu terkontaminasi lagi. Ya elah. Langsung saja Pak Menteri, enggak usah apa, apa. Pecat sajalah, untuk apa sih," kata Megawati kepada Mensos Juliari Batubara yang juga hadir dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dia mau apa, mempengaruhi? Kan dibilang di ASN itu lumayan lho yang mulai terkontaminasi, terus kan mulai wah, gimana cara untuk mengembalikannya," lanjut Ketum PDIP itu.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengingatkan pentingnya para ASN memiliki watak berlandaskan Pancasila. Sebab, mereka lah yang akan menjadi pemimpin negara.
Selain itu, Megawati juga sempat bercerita soal anak muda yang mengkritik Pancasila namun sebenarnya tidak paham di mana letak kelemahan Pancasila.
"Ada mahasiswa ketemu saya ya: Bu, Pancasila itu katanya jelek, apa jeleknya. Jeleknya diam-diam, lho kamu sudah pernah baca belum, emang tahu urusan Pancasila? Belum, bu," kata Megawati menirukan.