Megawati: Saya Terbelenggu saat Jadi Presiden karena Harus Menata Cara Bicara

4 Agustus 2021 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pidato penutupan Kongres V PDIP, di Bali. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pidato penutupan Kongres V PDIP, di Bali. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menggambarkan dirinya sebagai seorang sosok yang suka bicara apa adanya tanpa basa basi. Hal ini disampaikan Megawati saat memberi arahan dalam pelatihan mitigasi bencana pada kader PDIP secara virtual.
ADVERTISEMENT
"Dalam hal ini, saya minta maaf kalau ngomong suka ces plong saja. Bukannya apa, tidak ada keinginan saya untuk sepertinya mengabaikan dan lain sebagainya," kata Megawati, Rabu (4/8).
Presiden kelima RI ini mengaku sudah terbiasa bicara blak-blakan kepada para kader PDIP. Sehingga, Megawati mengalami kesulitan tersendiri saat menjadi presiden dan wapres.
Sebab, ia harus pintar-pintar menata caranya berkomunikasi.
"Saya terbiasa sudah lama jadi ketum yang cara bicara saya ke anak buah saya seperti itu," kata dia.
Wakil Presiden Indonesia Megawati Sukarnoputri (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid sebelum rapat kabinet yang tidak biasa di Jakarta, (3/2/2001). Foto: Agus Lolong/AFP
"Saya terbelenggu ketika jadi wapres, presiden karena harus menata cara bicara. Padahal tujuannya ke sana tapi saya harus belok-belok biar jadi manis," lanjut Megawati.
Lebih lanjut, Megawati mengatakan saat ini sering memberikan banyak saran bagi berbagai pihak. Salah satunya soal bencana. Sebab, tidak banyak tokoh di Indonesia yang bersemangat ketika diminta bicara soal bencana.
Megawati mengisi Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami - Baguna DPP PDIP, Rabu (4/8). Foto: Youtube/DPP PDIP
"Lama-lama kok saya jadi konsultan ya, konsultan yang namanya bencana, ya. Kok yang mau ngomong bencana susah banget. Ini saya ceritakan kepada Pak Jokowi," jelas Megawati.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Megawati menekankan pentingnya seluruh kader untuk sigap dalam membantu masyarakat menangani bencana. Ia pun mengingatkan kepala daerah agar tak segan turun ke masyarakat ketika terjadi bencana.
Sebab, dari pengamatannya, tak sedikit pihak yang hanya ingin terlihat bekerja tapi tak benar-benar bekerja dan turun ke lapangan.