Megawati Singgung Polisi: Jangan Diajari Kayak Robot

10 Januari 2025 16:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Polisi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Polisi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP menggelar perayaan HUT ke-52 di Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Selatan, Jumat (10/1). Dalam sambutannya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung soal polisi.
ADVERTISEMENT
Megawati mengatakan polisi jangan diajari seperti robot.
"Saya kasihan sama polisi kroco itu lho. Saya suruh begini-begini ya, ngerti apa enggak? [dijawab] siap. Kadang aku kaget, entar dulu, ini siap ngerti apa siap salah? kamu ternyata begini-begini itu benar enggak? [dijawab] siap salah!" kata Megawati.
Menurut Presiden RI ke-5 ini, polisi harus difungsikan dengan benar menurut hukum formal dan perundangan-undangan yang ada di Indonesia.
"Mikir dengan nurani bahwa ini tidak benar. Mana yang benar? menurut secara hukum formal Indonesia yang dibuat bukan hanya orang perorang tetapi oleh tata negara Republik Indonesia melalui konstitusi dan perundangan-undangan yang ada," kata dia.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik saat perayaan HUT ke 52 PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (10/1/2025). Foto: Youtube/PDI Perjuangan

Singgung Kasus Sambo

Megawati lalu menyampaikan apabila melihat polisi dia selalu teringat kasus Ferdy Sambo yang merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
ADVERTISEMENT
"Kasihan tahu yang kroco. Nah, coba saya sampai hari ini saya kalau lihat polisi ingatnya sopo? Kasus Sambo, kenapa? Nangis saya ngelihat ibunya anaknya digituin," kata Megawati.
"Apa sih si Yosua itu pangkatnya opo? Ayo? Saya panglima tertinggi pernah, Presiden RI ke-5 pernah. Lah kok kenapa ditembak-tembak? yaudah dianya diampuni, pasti dia kan disuruh," lanjutnya.
Megawati pun mengaku menangis melihat Ibu dari Yosua sampai pingsan anaknya menjadi korban pembunuhan.
"Ibunya sampai pingsan-pingsan. Saya seorang ibu lho, nangis saya. Saya bilang ini polisi opo iki? Malu saya. Eh Pak polisi dengerin, saya ya. Susah payah emang dipikir gampang misahin? Itu karena TAP MPR kalau enggak, enggak mau aku," tuturnya.
"Tapi setelah dibuat begini kenapa kamu dipergunakan bukan oleh republik ini? Tapi dipergunakan oknum orang-perorang. Jawab Saya kalau berani!" kata Megawati.
ADVERTISEMENT