Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Megawati Utus Hasto ke Istiqlal untuk Luruskan Sejarah Soekarno
11 April 2018 21:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Kedatangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) dan Ikhwanul Mubalighin ke Masjid Istiqlal ternyata ditugaskan oleh Megawati Soekarnoputri. Selain untuk bersilaturahmi dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Hasto juga diminta Mega menjelaskan soal Soekarno dan Islam.
ADVERTISEMENT
Dalam penjelasannya, Hasto menyampaikan PDIP selalu mengajarkan tentang Islam dalam proses kaderisasi. Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (11/4).
"Kami datang ditugaskan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri untuk menyampaikan hal penting bagaimana PDIP dalam proses kaderisasinya sesuai dengan saran dari Bapak Guntur Soekarnoputra, kami juga mengajarkan tentang Islam dan keIslaman itu, tentang sejarah Islam," kata Hasto Kristiyanto.
"Kami sampaikan juga upaya-upaya pelurusan sejarah terhadap Bung Karno sendiri khususnya, karena di masa lalu ada yang mencoba untuk menjauhkan Bung Karno dengan Islam," lanjut dia.
Hasto lalu bercerita soal kontribusi Soekarno dalam pembangunan Masjid Istiqlal.
Tak hanya Hasto, Nasaruddin dalam suasana yang cair itu juga sempat bercerita soal Soekarno dan Makam Imam Bukhari di Rusia yang ditemukan karena jasa Soekarno.
ADVERTISEMENT
"Dulu Imam di Uzbekistan bilang (ke saya) dulu enggak terurus makam ini. Seandainya bukan Bung Karno, kita enggak tahu makam Imam Bukhari hilang. Pernah ada Bung Karno yang pernah selamatkan makam Imam Bukhari," ucap Nasaruddin.
Title1 char leftitle1 char lefti akhir silaturahmi, Nasaruddin sempat menitipkan salam ke Megawati melalui Hasto dan meminta agar PDIP ikut memakmurkan masjid.
"Saya mohon jangan (hanya) pada hari ini (saja) tapi paling tidak Jumatan di Istiqlal lah. Sudah lama enggak ke Istiqlal, Masjid Istiqlal itu masjid kebanggaan, tak bisa dipisahkan dari Bung Karno. Sampaikan salam saya kepada Ibunda. Saya sudah terima saran, kita doakan semoga Ibu bisa sehat," tutur Nasaruddin.
Hasto lalu menyerahkan enam buah buku kenang-kenangan bertema Soeharto dan Megawati kepada Nasaruddin. Selain itu satu lagi buku yang diserahkan Hasto ke Nasaruddin berjudul Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams.
ADVERTISEMENT