Lipsus: Golkar Memanas

Mekeng: Mempercepat Munas Golkar Itu Namanya Kudeta

10 Juli 2019 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lipsus: Golkar Memanas Foto: Basith Subastian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lipsus: Golkar Memanas Foto: Basith Subastian/kumparan
ADVERTISEMENT
Adem ayem selama kurang lebih 1,5 tahun, kini Golkar kembali ‘berdenyut’. Kali ini, partai berlambang beringin tersebut memanas seiring desakan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) sebelum Oktober.
ADVERTISEMENT
Desakan munas sebelum Oktober muncul dari gerbong Ketua DPR Bambang Soesatyo. Sementara kubu Airlangga Hartarto berkeras munas digelar Desember 2019, sesuai dengan hasil Munaslub 2017.
Elite-elite Golkar mengeras dan pasang badan terhadap calonnya masing-masing. Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Wilayah Timur DPP Golkar Melchias Marcus Mekeng merespons keras kelompok pendukung Bamsoet yang meminta Munas dipercepat.
Ketua Fraksi Golkar DPR RI ini meyakini manuver Bamsoet tak akan memberi dampak besar. “Arus bawah banyak mendukung Pak Airlangga,” kata Mekeng ketika ditemui kumparan di Gedung DPR RI, Senayan, Kamis (4/7).
Lalu, bagaimana kubu Airlangga mengantisipasi manuver pendukung Bamsoet? Mengapa kubu Airlangga berkukuh pelaksanaan Munas di bulan Desember? Berikut wawancara kumparan dengan Mekeng:
Melchias Marcus Mekeng Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Bagaimana Anda melihat capaian Airlangga dalam memimpin Golkar?
ADVERTISEMENT
Sekarang kita tahu dari 2014 sampai 2017 itu kan Golkar mengalami dualisme. Pak Airlangga itu ketua umum yang kelima setelah Pak Aburizal (Aburizal Bakrie), Agung Laksono, Setya Novanto, dan di tengah ada Ketua Umum Plt Idrus Marham yang ditunjuk sama Setnov, habis itu langsung Pak Airlangga.
Ini membuat parpol ini tidak full konsentrasi untuk konsolidasi soal pembenahan internal untuk menatap Pilkada, Pileg dan Pilpres. Namun, karena partai ini sudah mengakar dari 55 tahun yang lalu, dari desa sampai ke atas, tetap kita bersyukur perolehan kursi nomor dua di parlemen. Karena di politik itu pada saat pengambilan keputusan bukan ditanya berapa jumlah suara tapi ditanya berapa jumlah kursi
Jadi kita bersyukur kita masih mendapat nomor 2. Ini tentunya kita sekarang sedang mempersiapkan kinerja laporan selama 1 tahun lebih Pak Airlangga ini, dengan hasilnya segala macam perolehan Pilkada 2018 terus sekarang Pileg dan Pilpres.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Anda menilai ada kubu yang mendesak percepatan munas untuk pergantian ketum?
Bahwa sekarang ada beberapa orang yang menginginkan pencalonan ya wajar saja. Karena semua orang punya hak untuk maju sebagai calon ketua umum. Tapi buat saya kebanyakan DPD I kan sekarang banyak datang, saya melihat Airlangga ini masih mumpuni untuk dijadikan ketua umum 5 tahun ke depan. Karena dia sudah matang di dalam politik, di dalam organisasi, di dalam legislatif dan sekarang di eksekutif.
Artinya secara jabatan publik dia sudah mumpuni. Dia bisa melalui badai besar hanya waktu satu tahun lebih, masih menempatkan Golkar di nomor urut dua. Kepemimpinan dia dengan segala macam kelebihan dan kekurangan, menurut saya, Airlangga masih sangat layak memimpin 5 tahun ke depan. Untuk mempersiapkan Golkar 5 tahun ke depan, harus mempunyai seorang calon presiden, karena partai ini partai besar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kelima kiri) hadiri kampanye akbar partai Golkar di Istora Senayan, Selasa (9/4). Foto: Maulana Ramadhan
Airlangga sekarang rajin safari ke daerah-daerah?
ADVERTISEMENT
Kami jalan terus konsolidasi. Tadi malam ada ratusan DPD Kabupaten/Kota seluruh Kalimantan, kecuali Provinsi Kalimantan Selatan. Semua DPD I dan DPD II, ketemu untuk memberikan surat dukungan. Tambah Gorontalo dan DKI.Jadi per hari ini sudah lebih dari 50 persen DPD I dan II yang memberikan dukungan.
Besok ada kegiatan lagi, lusa ada kegiatan, terus keluar kota juga. Besok ada dari NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, terus Sulawesi Utara. Banyaklah.
Saat Airlangga dan pengurus DPP dan DPD I bertemu Jokowi, ada pesan khusus dari Presiden?
Pak Jokowi memberikan dukungan untuk memperkuat kepemimpinan yang sekarang, yang ada. Memang Pak Jokowi memberikan pandangan pada saat pertemuan itu bahwa memang Pak Airlangga memiliki sumbangsih besar terhadap kinerja pemerintahan dan mendukung Pak Airlangga kembali.
ADVERTISEMENT
Lalu kita memberikan apresiasi, ucapan selamat karena beliau terpilih kembali dan kita menyatakan bahwa kita akan terus mendukung Pak Jokowi di periode berikutnya. Dengan perolehan kursi suara nomor urut 2 ini, kita punya peran yang cukup lumayanlah di parlemen, dalam menentukan kebijakan.
Kemudian, Pak Jokowi mengatakan bahwa akan ada agenda kenegaraan, agenda pelantikan DPR, pelantikan presiden, penetapan kabinet. Beliau berharap jangan sampai mengganggu agenda itu, kita diminta supaya solid, tidak membuat kegaduhan.
Mengenai pertarungan ini dia tidak ikut campur tetapi dia mengatakan ya tolong diperkuat kepemimpinan Pak Airlangga. Silakan dimaknai saja apa yang diperkuat.
Airlangga dan Pengurus Golkar berfoto bersama Presiden Jokowi di Istana Bogor, Senin (1/7) Foto: Dok. Istimewa
Tapi, Bamsoet juga memiliki akses kepada Jokowi?
Saya kan nggak tahu Pak Jokowi gimana. Tapi Pak Jokowi itu orang yang sangat santun dan bijak. Dan merupakan orang yang ingin harmoni di dalam kehidupan. Jadi tentunya dia mempunyai pertimbangan-pertimbangan itu supaya harmoni kehidupan tetap jalan.
ADVERTISEMENT
Termasuk harmoni untuk Partai Golkar?
Ya intinya supaya damai-damai saja, tenang-tenang saja. Tentunya dia harus menilai.
Menurut Anda, mengapa kubu Bamsoet ngotot Munas digelar sebelum Oktober?
Ya namanya politik, bisa macam-macam. Kalau orang luar melihat kalau dia menang, dia bisa menentukan siapa duduk di kabinet, siapa jadi Ketua DPR RI, siapa Ketua MPR, itu sangat mudah dibaca.
Padahal kita Munaslubnya bulan Desember 2017, Pak Aburizal Bakrie juga Desember. Desember ke Desember. Kalau dipercepat itu namanya kudeta. Dan di dalam partai politik kudeta itu sangat haram.
Kecuali yang memimpin ini benar-benar ngaco. Jadi siapa yang ingin minta percepatan itu namanya kudeta. Dan kudeta itu harus dilawan. Harus dilawan karena itu tidak ada dalam budayanya Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
Apakah hasil Munaslub 2017 mengatur bahwa munas harus Desember 2019?
Ya lima tahun, masa kepemimpinan 5 tahun, ya 5 tahun. Jangan 5 kurang 3 bulan, jangan. Ya, Desember. Karena Pak Aburizal menjadi ketua umum Desember 2014. Kan ini kita melanjutkan periodisasinya Pak Aburizal, 2014-2019.
Airlangga Hartarto (kiri) bersama Bambang Soesatyo. Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sikap Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan mendukung siapa?
Sudah, sudah kelihatan. Mereka dukung Airlangga.
Dukungan itu seperti apa?
Ya mereka merasa bahwa memang masih layaklah untuk diberi kesempatan untuk memimpin.
Dukungan itu diberikan dalam bentuk lisan atau gimana?
Lisanlah.
Apakah bakal ada calon selain Bamsoet yang ingin maju lagi?
Saya baca di media juga ya, Indra Bambang Utoyo. Ketua Korbid Pemenangan Sumatera. Kan dia pernah nyalon juga.
ADVERTISEMENT
Bamsoet mengklaim sudah mendapat dukungan lebih dari 50 persen pimpinan DPD I dan II, tanggapan Anda?
Kalau mau mengklaim sih bisa saja. Tapi arus sebagian besar ke Airlangga.
Jadi pertarungan awalnya adalah menentukan jadwal Munas?
Kalau mempercepat itu kudeta.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten