Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menelusuri orang-orang yang sempat menjalin kontak dengan perempuan Jepang yang menulari warga Depok virus corona. WN Jepang itu sempat datang ke sebuah acara dansa di Restoran Amigos , Kemang, Jaksel, bersama warga Depok itu pada 14 Februari lalu.
ADVERTISEMENT
Dari penelusuran Kemenkes, ada enam orang yang memiliki riwayat penularan dengan WN Jepang itu baik secara langsung maupun tidak. Dua orang adalah perempuan (31) dan ibunya (64), warga Depok yang telah dinyatakan positif virus corona .
Sementara empat orang lainnya, telah ditemukan Kemenkes dan tengah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
"Cluster Amigos, ini adalah yang club dansa itu, kita sudah menangani enam [orang], enam orang artinya hitungan enam orang itu termasuk kasus 1 dan 2," ujar Juru bicara penanganan informasi corona, Achmad Yurianto, saat konferensi pers di Kantor Kemenkes, Rabu (4/3).
Yuri menjelaskan pihaknya telah memeriksa keempat orang itu sesuai standar, bahkan dilakukan dua kali pemeriksaan untuk memastikan apakah keempatnya positif atau negatif COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Karena ini menjadi penting untuk tracking corona, karena setelah itu kita akan tracking kontak dia dengan lainnya, artinya kluster di sub-klusternya," tutur Yuri.
Tak berhenti di situ, Yuri menyebut pihaknya juga menemukan data baru terkait 10 orang yang sempat berkontak dengan WN Jepang itu. Kesepuluh orang itu telah dihubungi Kemenkes.
"Masih di Klaster [Amigos], kami sudah mendapatkan 10 orang lagi yang kontak, [kami] telepon, belum ketemu, tapi mereka sudah menyanggupi besok bisa datang di tempat kami di Saroso (RSPI Sulianti Saroso Jakarta)," ujar Yuri.
Kondisi ini pun menuai pertanyaan publik terkait lolosnya warga Jepang positif virus corona dari pemeriksaan di bandara. Menurut Yuri, ada banyak kasus positif virus corona yang tanpa gejala akhirnya bisa lolos dalam pemeriksaan thermal scanner di bandara.
ADVERTISEMENT
"Banyak kasus dengan positif COVID-19 tanpa gejala atau gejalanya minimal sekali. Mungkin tidak panas tinggi, panas-panas biasa, minum obat turun panasnya ya sudah pasti akan di negara mana pun akan lolos, atau malah tanpa gejala sama sekali ya pasti ke mana-mana lolos," kata Yuri.
Menurut Yuri, warga Jepang yang tak mengeluh mengalami gejala corona itu yang menyebabkannya tak terdeteksi di bandara.
"Ini yang bisa dipakai menjelaskan kenapa sumber kontak di kluster Amigos itu tidak ke-detect di bandara karena tanpa keluhan. Keluhannya minimal sekali sehingga bisa masuk," lanjutnya.
Yuri menuturkan sepulangnya dari Indonesia, WN Jepang tersebut juga tidak mengeluhkan adanya keluhan. Baru ketika sampai di Malaysia baru mengeluh batuk dan demam, sehingga ketika diperiksa baru terkonfirmasi positif corona. Kondisi ini disebabkan karena sifat virus corona yang berubah-ubah.
Pihak Restoran Amigos pun menegaskan 32 pegawainya negatif virus corona. Manager Restoran, Agus Warsito, menegaskan, semua karyawan telah menjalani tes pada Selasa (3/3) oleh Dinkes DKI.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulilah negatif (semua)," ujar Agus kepada kumparan, Rabu (4/3).
Pengelola Amigos juga mengimbau pelanggan yang datang pada 14 Februari untuk tes virus corona. Hal tersebut disampaikan oleh pengelola melalui akun Instagram @amigosJakarta.
"Jika Anda mengunjungi Amigos Kemang pada tanggal tersebut (14 Februari), kami sarankan Anda untuk dites oleh profesional kesehatan untuk virus tersebut," tulis unggahan instastories akun tersebut, Selasa (3/3).