Melihat Basarnas, Polri, hingga TNI Bahu-membahu Cari Pesawat Sriwijaya Air

11 Januari 2021 8:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuaca di lokasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cuaca di lokasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu setelah sempat hilang kontak pada Sabtu (9/1). Tim SAR gabungan bersama Basarnas terus mencari 62 korban dan puing-puing pesawat di area Pulau Laki dan Pulau Lancang.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, tim dari TNI AL berhasil menemukan lokasi keberadaan black box Sriwijaya Air. Tim sudah menandai lokasi sinyal black box yang berisi riwayat terbang pesawat sebelum jatuh tersebut.
"Saat ini terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya sudah diduga kuat adalah posisi black box yang kita cari. Terbukti 2 sinyal yang dikeluarkan oleh black box terus bisa dipantau," kata Panglima TNI, Hadi Tjahjanto, di JICT, Jakarta, Minggu (10/1).
Panglima TNI Bersama Menhub memberikan keterangan terkait pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Foto: Puspen TNI
Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI Mar Suhartono menunjukkan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
"Sekarang sudah kita beri marking, mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama black box kita angkat sehingga sebagai bahan KNKT untuk menelusuri penyebab terjadinya kecelakaan," tambah dia.
Sebelum menemukan lokasi black box, pasukan TNI AL dari unsur Marinir, Denjaka, Kopaska, dan Taifib juga sudah mengangkat serpihan-serpihan pesawat dari dasar laut. Di antaranya roda dan bodi pesawat, serta nomor kursi penumpang.
Petugas DVI Polri membawa kantong jenazah yang diduga berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Polri Bawa Pinger Locator Cari Black Box Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh
ADVERTISEMENT
Sebelum black box ditemukan, Polri ikut membantu dengan menggunakan Pinger Locator. Alat pendeteksi tersebut dibawa menggunakan kapal laut milik Ditpolairud Baharkam Polri.
“Dalam membantu pencarian pesawat yang jatuh tersebut kami membawa 2 set Pinger Locator yaitu alat untuk mencari Black Box,” kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Mohammad Yassin Kosasih, Minggu (10/1).
Alat pendeteksi tersebut digunakan oleh 50 penyelam dari Polri.
Polri Kerahkan 10 Kapal Laut dan 2 Helikopter Cari Sriwijaya Air yang Jatuh
Polri juga mengerahkan bantuan kapal dan helikopter untuk proses evakuasi bangkai pesawat dan pencarian penumpang. Ditpolair Polri menerjunkan 10 armada kapal laut, terdiri dari 7 armada kapal laut dan 2 helikopter milik Polri, serta 3 kapal milik Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
"Kami juga mengerahkan helikopter Dauphin As 365 N.3 dan helikopter Bel 429 P.3202," ujar Argo Yuwono.
Polri turut mengerahkan Kapal 2003, Kapal 2008 dan Kapal Raptor milik Polda Metro Jaya. Proses pencarian melibatkan 192 personel termasuk dari Kodam Jaya dengan tetap di bawah kendali Basarnas.
Panglima TNI bersama Menhub tinjau lokasi ditemukannya serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Foto: Puspen TNI
Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) TNI AL memegang serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Sejumlah prajurit TNI AL melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
KRI Rigel Tangkap Sinyal dari Sriwijaya Air, Kopaska Diterjunkan
Titik koordinat jatuhnya pesawat sudah diketahui sejak Minggu pagi. Sehingga, pencarian bisa fokus di lokasi itu.
Panglima TNI mengatakan, tim di lokasi menerjunkan Kopaska untuk menyelam dan melakukan pencarian setelah menemukan sinyal pesawat.
"Dari hasil pemantauan bahwa diduga kuat sesuai dengan koordinat yang diberikan dari kontak terakhir adanya sinyal dari pesawat itu dan segera diturunkan tim penyelam dari Kopaska. Mudah-mudahan apa yang ditemukan dan informasikan KRI Rigel memang tepat," kata Hadi.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
KRI Rigel diterjunkan ke lokasi merujuk pada data laporan terakhir keberadaan Sriwijaya Air sebelum hilang kontak. Data itu diperkuat dengan data radar.
Prajurit TNI AU bersiap melakukan pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Sj 182 menggunakan helikopter NAS-332 Super Puma di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Helikopter EC 725 Caracal TNI AU terbang dalam misi pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Sj 182 menggunakan helikopter NAS-332 Super Puma di atas perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Denjaka TNI AL temukan benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
3 Pesawat TNI AU Dikerahkan
Tiga pesawat TNI Angkatan Udara (TNI AU) terdiri dari satu unit fix wing dan dua helikopter ikut dikerahkan. Pencarian pesawat dari udara dinilai bisa membantu menemukan titik-titik di mana puing dari pesawat Sriwijaya Air berada. Sebab visualisasinya menjadi lebih jelas.
Tambahan 150 personel TNI AU juga ikut diturunkan dalam pencarian ini. Tak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah sesuai kebutuhan.
Sebelumnya, ada 4 pesawat TNI yang disertakan dalam pencarian Sriwijaya Air ini.
Empat pesawat tersebut yakni Helikopter Super Puma NAS-332 dari Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor. Lalu Fix Wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, juga ikut diturunkan.
Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati menerima kantong jenazah ke dalam Posko CT Scan Post Mortem, RS Polri Kramat Jati. Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Petugas kepolisian memasang batas garis polisi di area Posko CT Scan Post Mortem, RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Sejumlah orang melakukan pemasangan tenda di Posko Ante Mortem-DVI RS Polri, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Foto: Imam Budilaksono/ANTARA
RS Polri Bangun Posko Antemortem Kumpulkan Data Korban Sriwijaya Air
ADVERTISEMENT
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah membangun Posko antemortem di RS Polri untuk proses pengumpulan data korban Sriwijaya Air dari pihak keluarga atau kerabat.
Antemortem adalah data atau riwayat korban sebelum meninggal dunia. Di antaranya, DNA, sidik jari, riwayat kesehatan dan kondisi yang diketahui keluarga terkait korban.
Data itu akan dicocokkan dengan postmortem yaitu data korban setelah meninggal dunia.
Dilansir Antara, Minggu (10/1), ada sekitar 6 orang petugas yang membangun tenda untuk posko Antemortem di RS Polri. Nantinya, para keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan berdatangan untuk menyerahkan data antemortem.
Keterangan pers hasil investigasi kecelakaan Lion Air JT 610 di Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KNKT Terjunkan Kapal Baruna Jaya IV Cari Black Box Sriwijaya Air
Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT ikut membantu pencarian pesawat. KNKT ikut mencari black box dengan alat Underwater Recovery yang terdapat pada Kapal Baruna Jaya IV.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kami KNKT sedang mengumpulkan informasi terkait pesawat, dan kami koordinasi dengan Kapal Baruna Jaya IV, dan di Kapal Baruna jaya sudah ada peralatan underwater recovery. Tentu kami akan mencari black Box dan sebagainya," kata Suryanto Cahyono, Ketua KNKT.
Cuaca di lokasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) TNI AL memegang serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Polda Metro Jaya Kerahkan Tim Bantu Pencarian Sriwijaya Air yang Hilang Kontak
Polda Metro Jaya juga mengerahkan anggotanya untuk membantu pencarian pesawat. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, mereka menerima informasi pada Sabtu (9/1/2021) pukul 15.00 WIB dari nelayan di sekitar Kepulauan Seribu.
"Info dari nelayan sekitar pukul 15.00 WIB mendengar suara ledakan di sekitar timur Pulau Laki Kepulauan Seribu, ini yang masih dilakukan pengecekan oleh Polair dan Polres kepulauan seribu," kata Yusri dalam keterangannya, Sabtu (9/1).
ADVERTISEMENT
Saat ini, Tim DVI Polri telah menerima 7 kantong jenazah. Temuan tersebut akan diidentifikasi oleh di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (11/1).
ADVERTISEMENT