Melihat Batu Koral yang Tersapu Tsunami 3.000 Tahun Lalu di Banten

12 Januari 2019 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI, Eko Yulianto (rompi oranye) menjelaskan soal koral besar yang terbawa oleh tsunami kepada Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI, Eko Yulianto (rompi oranye) menjelaskan soal koral besar yang terbawa oleh tsunami kepada Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lipi) Eko Yulianto menunjukkan bukti adanya tsunami besar di pesisir Banten kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo. Bukti tersebut dalam bentuk batuan koral berukuran besar di bibir Pantai Biniangeun Indah.
ADVERTISEMENT
Ada tiga buah batu koral berukuran besar di sana. Batu koral itu, menurut Eko, terbawa dari dasar laut oleh tsunami besar 3.000 tahun lalu.
“Ini tadinya ada di laut, tapi terangkat ke daratan oleh tsunami. Ini sekitar 3.000 tahun lalu, ada juga 1.600 tahun lalu. Kemudian di danau dekat penginapan itu ada yang dari 300 tahun lalu," kata Eko di lokasi, Sabtu (12/1).
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI, Eko Yulianto (rompi oranye) menjelaskan soal koral besar yang terbawa oleh tsunami kepada Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI, Eko Yulianto (rompi oranye) menjelaskan soal koral besar yang terbawa oleh tsunami kepada Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Menurut Eko, dulu sempat ada tsunami besar di wilayah itu. Sehingga bukan tidak mungkin hal yang sama dapat terjadi di masa depan.
Mendengar penjelasan dari Eko, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan hasil penelitian tersebut harus disikapi pemerintah daerah. Supaya pemerintah siap dalam menghadapi bencana dan menjadi pertimbangan untuk tata letak kota.
ADVERTISEMENT
“Yang sepeti ini harus kita sampaikan kepada pemerintah daerah agar mereka lebih siap. Untuk masukan tata kota juga," kata Doni.
Setelah melihat temuan tersebut, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju daerah terdampak tsunami Selat Sunda. Selain LIPI, dalam rombongan tersebut juga terlihat Ketua BMKG Dwikorita Karnawati dan Badan Geologi dari PVMBG.
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI, Eko Yulianto (rompi oranye) menjelaskan soal koral besar yang terbawa oleh tsunami kepada Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI, Eko Yulianto (rompi oranye) menjelaskan soal koral besar yang terbawa oleh tsunami kepada Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)