Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
ADVERTISEMENT
Bagi para pekerja di Ibu Kota, transportasi massal Kereta Rangkaian Listrik atau KRL sudah menjadi bagian tak terpisahkan, khususnya bagi mereka yang bermukim di luar Jakarta.
ADVERTISEMENT
KRL masih menjadi solusi ampuh bagi yang tidak ingin bermacet-macet ria di jalanan. Begitu tergantungnya warga dengan KRL membuat PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selalu menjaga kondisi KRL agar tetap prima. Di Depo, KCI merawat seribuan unit kereta itu.
Pada Kamis (21/11) ini, KCI mengajak para wartawan, termasuk kumparan, untuk mengunjungi Depo alias bengkel Commuter mereka yang berada di Depok. Depo di Depok itu menjadi salah satu dari tiga Depo yang dimiliki KCI. Dua Depo lain berada di Duri dan Bogor.
"Depo Depok adalah depo terbesar yang kami punya," ujar VP Perencanaan dan Evaluasi Pemeliharaan PT KCI, Budi Heryanto, di Depo Depok.
"Tugasnya kami adalah merawat KRL yang kami jalankan setiap harinya sekitar 1.060 unit jumlahnya per hari. Kita harus lakukan benar-benar perawatannya, harus dipastikan keselamatannya," lanjutnya.
Budi menyebut, Depo Depok merupakan bengkel KRL yang terbesar di Asia Tenggara. Depo Depok memiliki luas 26 hektare dengan 14 jalur untuk stabling (penyimpanan) yang mampu menampung 336 unit kereta serta 11 jalur untuk perawatan.
ADVERTISEMENT
Usai memaparkan beberapa hal, Budi mengajak wartawan untuk berkeliling bengkel kereta tersebut. Pertama, ia mengajak untuk melihat bagaimana roda-roda KRL yang ada, bekas maupun baru. Roda-roda itu selalu dipelihara dengan baik oleh petugas di sana.
Berikutnya, Budi menunjukkan bagaimana perawatan kereta secara harian dilakukan. Serta, menunjukkan komponen-komponen penting yang ada di kereta.
"Di Depo ini dilakukan beberapa jenis perawatan yaitu satu perawatan harian. Perawatan harian dilakukan setiap hari kita lakukan pada saat kereta stay, baik sore atau malam kita lakukan. Metodenya lebih ke melihat dan mendengar," katanya.
"Jadi kalau melihat sesuatu yang kurang atau mendengar sesuatu yang beda itu kita lakukan pengecekan," tambahnya.
Di sana, kumparan mencoba untuk melihat bagaimana teknisi membetulkan perangkat-perangkat kecil untuk KRL.
ADVERTISEMENT
Terlihat, ada 3 orang teknisi yang sedang membetulkan atau sedang merawat mesin AC supaya menjaga suhu dingin di KRL.
Menurut salah satu teknisi KRL, barang-barang yang diperbaiki cukup bervariasi dan tidak menentu setiap harinya.
Puas menengok proses perbaikan mesin, kumparan mencoba melihat kereta bekas yang dibeli dari Jepang.
Terlihat di situ kondisi kereta yang masih bagus dan terawat dengan baik. Ada beberapa hal yang diperbaharui seperti pengecatan serta komponen lainnya. Namun, kursi penumpang dan pegangan berdiri masih dipertahankan.
Selain itu, ada beberapa tambahan lain seperti memasang beton kuat di moncong bawah kereta. Tujuannya agar jika ada kejadian suatu benda atau seseorang melewati rel, diharapkan tidak terlindas kereta lewat, namun hanya terpental.
ADVERTISEMENT
Kunjungan pun berakhir dengan melihat kereta bekas tersebut serta menengok kereta yang baru saja dibenarkan dan siap untuk dioperasikan kembali.