Melihat Dapur Katering Jemaah Haji di Makkah Bercita Rasa Nusantara

23 Mei 2024 6:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menata makanan untuk didistribusikan kepada jemaah di Perusahaan Katering Ahla Zad Company di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (4/6/2023).  Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata makanan untuk didistribusikan kepada jemaah di Perusahaan Katering Ahla Zad Company di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (4/6/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aroma harum dari daging sapi gepuk dan tumis sayuran menyeruak memenuhi ruangan. Sejumlah pekerja laki-laki terlihat sibuk mengepak nasi dan lauk pauk ke dalam kotak makan.
ADVERTISEMENT
Rupanya mereka sedang menyiapkan menu makan malam untuk para jemaah haji yang berada di Makkah. Selama berada di Makkah, jemaah akan mendapat makan sebanyak 84 kali dengan masa tinggal 28 hari.
Sejumlah pekerja mengepak makanan untuk didistribusikan ke jamaah calon haji di Makkah, Arab Saudi, Rabu (22/5/2024). Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Katering untuk jemaah haji Indonesia di Makkah disiapkan oleh 57 penyedia katering lokal. Mereka sudah mendapat pelatihan dari Kemenag agar masakan yang disajikan sesuai dengan selera lidah orang Indonesia.
Salah satu penyedia katering itu adalah al-Hala Hijaz di kawasan Zaidy, Makkah. kumparan berkesempatan mengunjungi dapur al-Hala Hijaz.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memeriksa bahan makanan yang akan dimasak untuk jamaah calon haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, Rabu (22/5/2024). Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Saat sampai di lokasi, petugas katering meminta kumparan untuk mengenakan masker, penutup kepala dan sarung tangan. Semua perlengkapan itu memang sudah menjadi standar agar makanan yang dimasak terjaga mutu dan higienisnya.
ADVERTISEMENT
Ruangan pertama yang ditunjukkan oleh penyedia katering adalah ruang pengemasan nasi boks. Sejumlah petugas terlihat memasukkan nasi, daging gepuk sapi hingga tumis jagung wortel.
Sejumlah pekerja mengepak makanan untuk didistribusikan ke jamaah calon haji di Makkah, Arab Saudi, Rabu (22/5/2024). Foto: Sigid Kurniawan / ANTARA FOTO
Penutup nasi boks itu tertulis 'makan malam', makanan harus segera dikonsumsi paling lambat pukul 21.00 WAS.
Setelah di ruang pengemasan, berlanjut ke ruangan bumbu dan freezer tempat mendinginkan daging, ayam hingga ikan, dan dapur untuk memasak.
Kondisi dapur terlihat bersih dan rapi. Para petugas selalu mengenakan pakaian khusus seperti masker dan penutup kepala untuk menjaga kebersihan makanan.
2 Juru Masak Asal Indonesia
Ada tangan Pujiono dan Nur Alamsyah di balik lezatnya konsumsi jemaah bercita rasa nusantara itu. Pujiono, lelaki asal Jombang ini sudah dua tahun bergabung sebagai juru masak di dapur al-Hala.
ADVERTISEMENT
Di sini ada tiga juru masak dan lima asisten yang dipercaya mengolah masakan jemaah di dapur tersebut.
Pujiono, juru masak asal Jombang. Dok MCH 2024
Saat ditanya tantangan yang dihadapi dalam menyediakan makanan bagi jemaah, Pujiono menyebut soal distribusi, sebab konsumsi setiap jemaah harus dipastikan lancar tanpa ada keterlambatan.
“Tantangannya makanan harus tepat waktu disajikan kepada jemaah. Jadi kami harus mengatur waktu agar memasak bisa dilakukan dengan cepat dan rasanya enak,” ucap Pujiono.
Selain Pujiono, ada juga Nur Alamsyah, rekan juru masak Pujiono. Ia sudah 10 tahun tinggal di Arab dan sempat bekerja di usaha katering, khususnya katering bagi jemaah umrah.
Nur Alamsyah, juru masak asal Banten. Dok MCH 2024
Pria asal Banten ini mengaku belajar memasak sejak kecil di rumahnya karena membantu orang tua yang semua anaknya laki-laki. Dia belajar memasak secara otodidak, hingga akhirnya bisa menjadi juru masak.
ADVERTISEMENT
“Saya belajar masak juga dari YoutTube. Kalau kita mau belajar pasti bisa,” ujar Nur Alamsyah.