Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Melihat dari Dekat Limbah 'Salju' KBT Marunda
24 Maret 2018 17:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
![Kondisi BKT Marunda (Foto: Paulina/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1521884212/hmx5yvqlantdi8bo1wqb.jpg)
ADVERTISEMENT
Aliran air di Kanal Banjir Timur (KBT) Marunda kembali tercemar oleh limbah rumah tangga berbentuk busa. Sebelumnya pada Januari lalu, kondisi yang sama terlihat di lokasi yang sama.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan (kumparan.com) di lokasi, busa berwarna putih itu cukup banyak hingga memenuhi air. Jika ada angin, busa-busa itu akan terbang terbawa angin.
![Kondisi BKT Marunda (Foto: Paulina/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1521884213/hva9uswb5kduncig9ka8.jpg)
Meski demikian, ada beberapa orang yang membawa jala ikan dan tetap memancing ikan. Mereka tampak tidak takut meski melihat air KBT yang tercemar limbah busa.
![Kondisi BKT Marunda (Foto: Paulina/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1521884212/uioqvywwz4eotytq5hgd.jpg)
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup sudah melakukan pengecekan dan penelitian untuk mengetahui penyebab munculnya kembali limbah di sana. Berdasarkan hasil pengecekan, limbah deterjen yang berasal dari rumah warga merupakan penyebab utama air di KBT tercemar.
"Kita harus mereview kembali penggunaan deterjen-deterjen itu meskipun di rumah kita hanya gunakan 1 baskom, 2 baskom, satu mesin cuci, dua kali kerja tapi ketika dikumpulkan itu menjadi volume deterjen yang luar biasa besar,” kata Anies di Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara, Sabtu (24/3).
ADVERTISEMENT