news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Melihat Demo Terkait UU TNI di Berbagai Daerah

25 Maret 2025 4:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membentangkan poster saat unjuk rasa menolak revisi Rancangan Undang-Undang TNI di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Indonesia, pada 21 Maret 2025. Foto: Ryan Suherlan/NurPhoto
zoom-in-whitePerbesar
Warga membentangkan poster saat unjuk rasa menolak revisi Rancangan Undang-Undang TNI di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Indonesia, pada 21 Maret 2025. Foto: Ryan Suherlan/NurPhoto
ADVERTISEMENT
Sejumlah demonstrasi terjadi usai DPR mengesahkan Revisi UU TNI pada 20 Maret 2025. Berikut titik lokasi demo di berbagai daerah:
ADVERTISEMENT
Jakarta
Massa Demo RUU TNI Terobos DPR, Disiram Water Canon, Mahasiswa Terluka
Polisi pukul mundur massa aksi menolak RUU TNI di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (20/3/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Massa aksi terkait RUU TNI merangsek masuk kompleks DPR RI melalui gerbang utama di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Kamis (20/3). Mereka langsung dipukul mundur aparat kepolisian.
Sebelumnya, selama beberapa jam, mereka mencoba merobohkan pagar sebelah kanan dan kiri kompleks tersebut. Setelah berhasil, mereka mencoba pelan-pelan masuk ke dalam.
Sekitar pukul 19.10 WIB, rekan-rekan media terlebih dahulu masuk melalui pagar sebelah kiri yang sudah roboh.
Wartawan belum keluar, massa aksi menyusul masuk secara perlahan, disambut aparat yang maju ke depan memukul mundur massa. Massa tampak bergesekan dengan aparat, namun langkah mereka dihentikan polisi.
Massa kemudian diminta keluar oleh polisi. Di luar, massa melempari aparat dengan batu.
ADVERTISEMENT
Tak lama, water canon pun ditembakkan ke arah massa aksi, namun massa tak mundur.
Tampak, ada seorang mahasiswa terluka. Ia terbaring ditemani medis dan teman-temannya. Pria itu tak kuat berdiri.
Selain pria itu, ada dua ambulans yang diberangkatkan usai peristiwa gesekan itu. Belum diketahui pasti ada berapa massa yang terluka akibat peristiwa itu.
Yogyakarta
Sempat Memanas, Massa Demo Jogja Memanggil Akhirnya Bubarkan Diri
Polisi bubarkan massa demo RUU TNI di kantor DPRD DIY, Jumat (21/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Massa Jogja Memanggil yang demo RUU TNI di kantor DPRD DIY mulai membubarkan diri, Jumat (21/3) dini hari. Sebelumnya situasi sempat memanas antara kepolisian dan massa aksi.
Kepolisian meminta massa aksi membubarkan diri karena telah lewat tengah malam. Sementara, massa aksi ingin bertahan dan menyuarakan aspirasinya hingga pagi hari.
ADVERTISEMENT
Polisi kemudian membubarkan paksa massa. Dengan tamengnya, polisi mendorong massa keluar gerbang Gedung DPRD.
Massa kemudian berpindah ke Jalan Malioboro. Mereka sempat bertahan di sana hingga akhirnya membubarkan diri satu per satu.
Mereka menuju ke Tempat Parkir Abu Bakar Ali dan selatan Jalan Malioboro untuk mengambil kendaraannya.
Jawa Tengah
Demo Tolak RUU TNI di Jateng Ricuh: Gas Air Mata Ditembakkan, 4 Orang Ditangkap
Situasi di sekitar kantor Gubernur Jateng pasca demo Semarang Menggugat Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Aksi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU TNI di halaman kantor Gubernur dan DPRD Jateng, Kamis (20/3) sore, sempat diwarnai kericuhan. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Semarang Menggugat mencoba merangsek ke dalam Gedung DPRD. Namun polisi bertameng sudah siaga membuat barikade. Aksi saling dorong antara massa aksi dan polisi akhrinya terjadi.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 17.30 WIB, situasi kian memanas. Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa aksi dan langsung membuat masa bubar.
Korlap demo Semarang Menggugat RUU TNI, Aufa Atthariq, menyayangkan tindak represif yang dilakukan oleh polisi. Ia menyebut, beberapa demonstran mengalami kekerasan oleh polisi.
Jawa Barat
Demo RUU TNI di Bandung Ricuh: Motor-ATM Terbakar, Massa Masih Bertahan
Massa demo menolak RUU TNI menggelas aksi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Kamis (20/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Situasi demo terkait RUU TNI di Kota Bandung, yang telah berlangsung sejak Jumat (21/3), terus memanas hingga Sabtu dini hari (22/3).
Awalnya, massa berdemo di depan kantor DPRD Jabar, melebar hingga ke Jalan Sulanjana—sekitar 1 kilometer jaraknya.
Pantauan kumparan pukul 00.30 WIB, massa masih bertahan. Terdapat sekelompok massa yang diduga berupaya memprovokasi sehingga sempat terjadi kericuhan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah orang terluka dan harus dievakuasi tim medis.
Demo RUU TNI di Bandung, Dikira Intel Wartawan Kena Pukul
Situasi demo terkait RUU TNI di Kota Bandung memanas. Demo yang berlangsung dari Jumat (21/3) hingga Sabtu (22/3) dini hari berujung ricuh.
Bahkan seorang jurnalis sempat kena pukul dari sekelompok massa tak dikenal.
Dia adalah wartawan Kompas.com, Faqih, yang sempat mengalami kekerasan itu.
Saat itu, ia sedang mengambil video di dekat kerumunan massa di DPRD Jabar. Tiba-tiba, ada massa yang menyebut dirinya intel.
"Tiba-tiba massa yang duduk itu bilang 'Awas awas itu yang gendut intel itu pakai baju putih!'," kata Faqih.
Ia sempat mengeluarkan kartu pers untuk membuktikan bahwa dirinya wartawan, tapi, ia tetap mendapatkan kekerasan.
ADVERTISEMENT
"Tapi tetap saja ada massa yang putus asa mungkin yah mungkin capek anarko intinya mah, terus mukulin," kata Faqih.
Malang
Demo Terkait RUU TNI di Kota Malang, Kantor DPRD Sempat Terbakar
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya membakar pagar saat melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (18/2/2025). Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO
Demonstrasi terkait Revisi UU TNI terjadi di depan Gedung DPRD Kota Malang pada Minggu (23/3). Dalam aksi tersebut, gedung DPRD Kota Malang terbakar akibat lemparan molotov.
Awalnya, massa aksi memadati depan Gedung DPRD Kota Malang sejak siang hari. Kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian berwarna serba hitam.
Mereka juga membawa sejumlah poster hingga banner terkait Revisi UU TNI.
Saat aksi memasuki pukul 18.00 WIB, terdapat lemparan molotov ke arah gedung DPRD Kota Malang. Lemparan tersebut menyasar ke lantai dua teras gedung yang menyambar hingga ke lantai bawah.
ADVERTISEMENT
Di saat yang sama, tepat di depan pintu gedung DPRD Kota Malang juga terdapat kobaran api.
Tak hanya itu, kobaran api juga muncul di area pos gedung DPRD Kota Malang dan membesar sekitar pukul 18.25 WIB.
Akhirnya, petugas menyemprotkan air ke arah kobaran api baik di teras, pos dan depan gedung DPRD Kota Malang. Api berhasil dilokalisir. Aparat kepolisian kemudian memukul mundur dan membubarkan massa.
Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, mengatakan dirinya mengetahui adanya kerusuhan sesaat setelah buka puasa.
"Awal chaosnya kebetulan pas saya awal berbuka puasa saya dikabari dari teman-teman kepolisian bahwa ada chaos," kata Rimzah, Minggu (23/3).
Surabaya
Dua anggota DPRD Jatim Fraksi PDIP, Fuad Bernardi dan Yordan M Batara-Goa, menemui massa di depan Gedung DPRD Jawa Timur Jalan Indrapura, Surabaya, Jumat (21/2/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Demo Terkait UU TNI di Grahadi Surabaya Ricuh, Ada Lemparan Batu dan Molotov
ADVERTISEMENT
Demonstrasi terkait UU TNI digelar di depan Gedung Grahadi, Surabaya, pada Senin (24/3) ricuh. Kericuhan terjadi sekitar pukul 16.22 WIB.
Pantauan kumparan, awalnya massa aksi membuat lingkaran di depan pintu masuk Gedung Grahadi sisi kanan. Mereka terus melakukan orasi di tempat tersebut.
Kemudian, terjadi pelemparan mulai batu hingga botol air ke arah Gedung Grahadi. Polisi lalu membentuk barisan di depan pintu masuk menggunakan tameng.
Massa juga menyalakan kembang api dan diarahkan ke aparat kepolisian. Lalu, dua mobil water cannon diparkir di depan pintu masuk lalu menyemprotkan ke arah massa.
Kemudian, ada lemparan molotov sebanyak dua kali di pintu masuk Gedung Grahadi. Api sempat menyambar ke pohon sekitar namun langsung disemprot pakai mobil water cannon.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, massa menarik kawat berduri hingga ke tengah jalan. Umbul-umbul yang berada di depan Gedung Grahadi juga dicopot.