Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Demografi 3.104 Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024
8 Oktober 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia akan memilih kepala daerah di Pilkada 2024 pada November mendatang. Pilkada 2024 diramaikan oleh 1.552 paslon atau 3.104 orang calon kepala dan wakil kepala daerah yang tersebar di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
ADVERTISEMENT
kumparan kemudian mengolah data terkait calon pemimpin daerah dari situs https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/Pasangan_calon. Lantas, seperti apa fakta-faktanya?
Daftar Lengkap 1.152 Paslon Kepala Daerah di Pilkada 2024
111 Paslon Cuma Didukung 1 Parpol
Berdasarkan olah data yang telah kami lakukan, terdapat tiga klasifikasi paslon berdasarkan parpol pendukungnya. Ada yang didukung oleh lebih dari satu parpol, didukung satu parpol, atupun independen.
Sebanyak 1.388 paslon dari 1.552 paslon didukung lebih dari satu parpol. Sebanyak 111 paslon didukung oleh satu parpol. Hanya ada 53 paslon yang mendaftarkan diri secara independen.
Daerah dengan rasio paslon yang diusung satu parpol paling banyak berada di Sulawesi Utara, yakni 12 paslon. Sementara itu, provinsi dengan paslon independen terbanyak berada di Aceh, yakni 11 paslon. Baca selengkapnya di sini.
ADVERTISEMENT
37 Daerah Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024
Sebanyak 37 wilayah pemilihan dengan paslon tunggal akan menghadapi kotak kosong pada Pilkada 2024. Angka ini menjadi yang tertinggi selama gelaran pemilihan kepala daerah di Indonesia.
Masyarakat yang berada di daerah dengan kotak kosong akan mencoblos surat suara dua kolom berisi foto paslon dan kolom kosong. Kampanye pun dapat dilakukan oleh paslon maupun pendukung kotak kosong.
Apabila kotak kosong mendapat >50% suara, maka akan dilakukan pemilihan ulang pada September 2025. Pemilihan pada 2025 akan berlangsung sekitar enam bulan, dimulai Maret.
Berdasarkan olah data, wilayah pemilihan dengan paslon tunggal terbanyak berada di Provinsi Jawa Timur dan Sumatera Utara. Masing-masing provinsi mempunyai 5 wilayah pemilihan yang akan melawan kotak kosong.
ADVERTISEMENT
64 Calon Kepala Daerah Berstatus Mantan Terpidana
Sebelum adanya UU No 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Perppu No 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, syarat calon kepala daerah adalah tidak pernah menjadi terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Tetapi, sejak dikeluarkannya UU tersebut, ada keterangan tambahan mengenai persyaratan maju calon kepala daerah bagi mantan narapidana. Syaratnya adalah sudah mengumumkan kepada masyarakat luas bahwa ia telah menjadi terpidana berdasarkan putusan pengadilan yag telah memperoleh kekuatan hukum.
Jika dikelompokkan berdasarkan jenis pemilihan calon kepala daerah, ada 17 calon bupati, 19 calon wakil bupati, 10 calon wali kota, 6 calon wakil wali kota, dan 2 calon gubernur yang merupakan mantan narapidana.
ADVERTISEMENT
Calon Kepala Daerah Laki-laki Mendominasi
Dari 3.104 orang calon pemimpin daerah, 2.773 di antaranya adalah laki-laki. Calon perempuan hanya ada 331 orang. Secara umum, proporsi laki-laki dan perempuan di Pilkada 2024 mencapai 9 banding 1.
Semua provinsi pada dasarnya memiliki proporsi laki-laki yang lebih banyak dibanding perempuan. Bahkan, ada 4 provinsi yang keseluruhan calon pemimpinnya adalah laki-laki. Provinsi tersebut adalah Papua Pegunungan, Bali, Kalimantan Utara, dan DKI Jakarta.
Provinsi dengan jumlah calon pemimpin laki-laki terbanyak adalah Aceh dengan 152 orang. Sedangkan, provinsi dengan jumlah calon pemimpin perempuan terbanyak berada di Jawa Tengah dengan 37 orang.
20,08% Calon Kepala Daerah Milenial
Calon kepala daerah di Pilkada 2024 didominasi oleh generasi X, yaitu orang yang lahir di rentang 1965 sampai 1980. Sebanyak 1.858 orang atau 59,9% calon kepala daerah adalah Gen X.
ADVERTISEMENT
Generasi kedua terbanyak adalah Milenial dengan jumlah 647 orang. Milenial lahir di rentang tahun 1981-1996. Di peringkat ketiga ada Baby Boomer (1946-1964) sebanyak 568 orang.
Persentase Gen Z atau mereka yang lahir di antara 1997 hingga 2012 hanya 0,9% atau 29 orang.
Calon pemimpin daerah termuda di Pilkada 2024 adalah Serena Cosgrova Franscies, S.Sos. dengan usia 25 tahun 12 hari. Ia akan berlaga memperebutkan posisi Walikota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu, generasi tertua yang akan mengisi Pilkada 2024 adalah Pre-Boomer, yaitu orang dengan kelahiran kurang dari 1944 sampai 1945. Hanya ada 2 orang Pre-Boomer yang tersebar di Jambi dan DI Yogyakarta.
Drs. H. Muhammad Madel menjadi calon wakil kepala daerah tertua. Dengan usia 80 tahun, 2 bulan, 9 hari, ia berada di wilayah pemilihan Kabupaten Sarolangun, Jambi, sebagai calon bupati.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, calon kepala daerah tertua adalah H. Sukamto, S.H. yang berusia 79 tahun, 1 bulan, 22 hari. Ia akan berlaga merebut posisi Bupati Sleman, DI Yogyakarta.
Tingkat Pendidikan Calon Pemimpin Daerah
Dari 3.104 orang yang mengikuti kompetisi pemilihan kepala daerah 2024, ada 64 orang yang tidak mencantumkan riwayat akhir pendidikan mereka.
Diketahui ada lulusan SMP dan SD di antara mereka. Padahal, UU Pilkada menyebut minimal pendidikan kepala daerah adalah SMA.
Salah satu calon kepala daerah yang menyalahi aturan ini adalah Selfinus Kainama yang akan berebut posisi calon wakil bupati Kabupaten Seram Bagian Barat.
Calon pemimpin daerah paling banyak menyelesaikan studinya di jenjang S2. Sebanyak 1.155 dari 3.104 orang lulus S2. Disusul dengan lulusan S1 sebanyak 35,05% atau 1.088 orang. Selebihnya, diagram di bawah ini menyajikan data tingkat pendidikan seluruh calon kepala dan wakil kepala daerah.
ADVERTISEMENT
Urutan provinsi dengan proporsi calon kepala dan wakil kepala daerah lulusan S3 terbanyak adalah DKI Jakarta (66,67%), Sulawesi Barat (18,42%), Kalimantan Utara (16,67%), dan yang paling sedikit adalah Papua Barat (2,78%).
Sementara itu, proporsi calon kepala dan wakil kepala daerah dengan lulusan SMA terbanyak ada di Sulawesi Utara (30,61%).
Reporter: Aliya R Putri