Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Melihat Gudang Pabrik Jala Ikan di Bandung yang Hancur Diterjang Puting Beliung
22 Februari 2024 1:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gudang jala ikan milik PT Dewa Laut Indo Niaga di Bandung porak poranda diterjang angin puting beliung, Rabu (21/2). Berdasarkan pantauan di lokasi, beberapa bagian di atap gudang itu bolong.
ADVERTISEMENT
Beberapa sisi tembok, terutama yang berada di lantai dua, ambrol. Di sekitar reruntuhan itu, pecahan kaca serta berbagai barang tampak berserakan.
"Angin begitu datang tiba-tiba. Begitu angin datang, disertai hujan, langsung atap pada terbang. Kurang lebih kejadiannya 15 menit. Gemuruh angin juga," kata sekuriti pabrik, Engkus Kusnadi, menceritakan insiden yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu.
Saat itu, kata Engkus, karyawan pabrik sedang bersiap untuk pulang. Melihat ada angin puting beliung, seluruh karyawan langsung lari menyelamatkan diri.
"Karyawan ada di lokasi yang aman. Kalau ada di dalam [gudang] kena juga," tutur Engkus.
Ia menduga perusahaan tempatnya bekerja itu akan mengalami rugi besar. Pasalnya gudang yang menyimpan hasil produksi dan bahan baku itu rusak berat, listrik pun mati total. Pegawai di sana juga kemungkinan akan diliburkan sementara.
ADVERTISEMENT
"Bahan baku biji plastik semua ada di sini. Jala yang sudah jadi dan siap kirim juga ada di sini," ucapnya.
Sebelumnya, di lokasi terpisah, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, memastikan tak ada korban jiwa akibat bencana yang menimpa Kabupaten Bandung dan Sumedang itu. Hal itu sudah ia pastikan setelah mengecek di sejumlah titik yang terdampak.
"Saya pastikan tidak ada korban jiwa," kata dia.
Bey mencatat ada 19 orang yang mengalami luka ringan dan saat ini rawat jalan di Klinik Kahatex. Selain itu ada 10 karyawan pabrik yang luka ringan dan dirawat di RS Kesejahteraan Keluarga.
"Tidak ada luka serius," pungkas Bey.