Melihat Hulu Sungai di Kawasan Bandung Utara yang Jadi Penyebab Banjir

21 Maret 2018 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Deretan perumahan dengan genting berwarna-warni berjejer rapi ketika dilihat dari atas bukit di kawasan Bandung Utara, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
ADVERTISEMENT
Di sepanjang jalan dari arah Jatihandap Kota Bandung, hingga Cimenyan Kabupaten Bandung, tak sulit menemukan permukiman-permukiman baru. Padatnya kawasan tersebut diduga jadi penyebab semakin mengecilnya ruang aliran sungai.
Banjir bandang yang menerjang kawasan Jatihandap dan Cicaheum, Kota Bandung, Selasa (20/3), pun diduga disebabkan oleh kritisnya lahan hijau di Kawasan Bandung Utara.
Hujan besar yang mengguyur kawasan Bandung Raya menyebabkan Sungai Cipamokolan meluap dan menerjang sejumlah permukiman penduduk di sekitarnya.
Selain dipadati oleh perumahan, kawasan penyangga Sungai Cipamokolan pun sudah gundul. Pepohonan keras sudah jarang ditemui. Kawasan tersebut telah berubah menjadi lahan perkebunan. Tepat di pinggir Sungai Cipamokolan di kawasan Cimenyan, area perkebunan berundak-undak mengikuti bentuk bukit di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, masuk ke dalam wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU). KBU merupakan wilayah resapan dan tangkapan air untuk menyangga wilayah Cekungan Bandung.
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
KBU meliput 4 wilayah administrasi di Bandung Raya, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.
Meski aturan terkait pembangunan di KBU telah diperketat melalui Perda Nomor 2 Tahun 2016, namun pembangunan di kawasan tersebut masih terjadi. kumparan mencoba melihat kondisi KBU di wilayah Cimenyan, Kabupaten Bandung. Di sini, nampak sejumlah perumahan dan bangunan lain yang sedang dibangun.
Kondisi tersebut pun diakui oleh Penjabat Sementara Walikota Bandung Muhammad Solihin. Saat berkunjung ke posko pengungsian banjir Jatihandap, Solihin menyebutkan, bahwa kawasan Jatihandap sudah sangat padat. Ia pun mengakui bahwa Kawasan Bandung Utara sudah sangat kritis.
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
"Jatihandap relatif karena perumahan memang sudah cukup padat. Dan yang harus diantisipasi yakni pembangunan di Bandung Utara. Walaupun Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah memperketat perizinan pembangunan di sana. Tapi kadang-kadang tentang pembukaan lahan pertanian sulit dicegah," ujar dia kepada wartawan di Ciceheum, Kota Bandung, Rabu (21/3).
ADVERTISEMENT
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan hulu Sungai Cipamokolan, Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
Menurutnya, untuk membenahi KBU, tidak bisa hanya mengandalkan Pemerintah Provinsi saja. Ia katakan, harus ada sinergi dari empat pemerintah kota/kabupaten yang masuk dalam zona KBU. Selain itu, ia mengharap Program Citarum Harum bisa turut membantu memghijaukan kembali lahan-lahan kritis di KBU.
"Termasuk ini penanganan Citarum harum, bukan hanya membersihkan sungai Citarum tapi di hulu harus ditanami pohon pohon yang kuat," katanya.