Melihat Kamar di Barak L, Lokasi Amirullah Dianiaya Hingga Tewas

11 Januari 2017 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kamar Amirullah di STIP Jakarta. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Beberapa tempat tidur yang terbuat dari besi, berjejer di salah satu kamar di Barak L, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara. Kamar itu menjadi ruangan terakhir yang dilihat Amirullah sebelum akhirnya tewas dihujam kepalan tangan seniornya malam tadi.
ADVERTISEMENT
Salah satu lorong di STIP yang dijaga petugas (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Pantauan kumparan, Rabu (11/1), ada beberapa gedung barak yang rata-rata memiliki 3 lantai di STIP Marunda. Barak-barak itu memang tampak seperti rumah susun. Setiap barak dikelilingi pagar setinggi 3 meter disertai kawat duri.
 
STIP Jakarta dikelilingi pagar kawat berduri. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Lokasi penganiayaan terhadap Amirullah dan 5 orang lain, tepatnya berada di kamar yang ada di lantai 2 barak L. Sebetulnya ada banyak CCTV di komplek STIP, namun tidak ada di dalam kamar para taruna. CCTV terdekat hanya ada di lorong lantai 2.
Gedung Barak L, lokasi Amirullah tewas dianiaya. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Kamar tempat penganiayaan Amirullah itu sudah diberi garis polisi, sebanyak 5 orang senior yang menjadi pelaku penganiayaan sudah ditetapkan oleh tersangka oleh polisi.
Kamar 205, tempat kejadian perkara penganiayaan (Foto: Johanes Hurtabarat/kumparan)
Pasca kejadian, suasana di STIP relatif normal. Para taruna berakitivitas seperti biasa, salah satunya saat mereka makan siang di Wisma Rasa Bahari yang berada sebelum barak L.
ADVERTISEMENT
Suasana Makan Siang Taruna STIP Jakarta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Selain tak terekam CCTV, peristiwa penganiayaan terhadap Amirullah dan 5 taruna itu juga luput dari pengawasan keamanan komplek STIP. Pihak STIP baru geger saat Amirullah dinyatakan tewas di ruang dokter piket STIP. Polisi pun langsung berdatangan.
Kasus ini menjadi pukulan bagi STIP lantaran bukan pertama kali terjadi. Menteri Perhubungan Budi Karya geram dan langsung mencopot Kepala STIP Jakarta Capt. Weku F. Karuntu.