Melihat Kans Puan dan Prananda Prabowo Jadi Ketum PDIP Jika Megawati Lengser

27 Maret 2021 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya dalam peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya dalam peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku legawa jika suatu saat posisinya sebagai ketum partai digantikan sosok lain. Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, berpandangan PDIP sebagai salah satu partai dengan gesekan internal tak terlalu banyak patut menjadi contoh.
ADVERTISEMENT
Jika posisi Megawati diganti, Hendri memprediksi Ketum PDIP masih diisi sosok yang merupakan trah Presiden Sukarno. Menurutnya, anak kandung Megawati yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani menjadi sosok yang seringkali disebut akan menggantikan Megawati sebagai ketum.
"Nah, artinya ini akan tetap berada di trah Sukarno. Kalau kita kerucutkan kembali ke trahnya Megawati Soekarnoputri, kan, ada tiga, ada Rizki Pratama, Prananda Prabowo, dan Puan Maharani," kata Hendri dalam diskusi bertajuk 'Senjakala Regenerasi Parpol', Sabtu (27/3).
Ketua DPR Puan Maharani saat Rapat Parpurna DPR RI. Foto: Dok. DPR RI
"Kalau kita lihat, kerucutnya hanya ke dua nama saja. Puan Maharani atau Prananda Prabowo," sambungnya.
Hendri mengatakan, Puan Maharani memiliki pengalaman lengkap di partai, eksekutif, hingga legislatif. Sementara Prananda Prabowo (Nanan) membuat strategi partai dalam menghadapi sejumlah agenda politik.
ADVERTISEMENT
"Puan Maharani punya pengalaman lengkap di legislatif, partai, dan eksekutif. Sementara Mas Nanan berada di jantung pertahanan partai sebagai situation room head. Jadi dia membuat strategi-strategi ke depan tentang parpol PDI Perjuangan," kata dia.
Namun, ia belum berani menyimpulkan siapa yang paling memungkinkan menggantikan Megawati. Hendri pun berpandangan sebaiknya Presiden ke-5 itu mulai menunjuk calon penggantinya di masa depan agar tidak menimbulkan gesekan di internal partai.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
"Kalau dari tiga anak ini mana yang paling memungkinkan, tentu Pak Effendi lebih tahu. Tapi saya sarankan akan sangat baik apabila Bu Mega saat ini yang sedang sehat walafiat kemudian menunjuk siapa penggantinya, agar tidak terjadi gesekan-gesekan dan kemudian PDI Perjuangan bisa jadi contoh terus-terusan," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Meskipun tidak ada faksi-faksi itu di PDI, tapi tetep saja muncul itu pertanyaan di media dan pertanyaan di media itu pasti muncul karena ada bisik-bisik di dalam, kira-kira ini Mba Puan atau Mas Nanan," lanjutnya.
Jika deadlock antara Puan dan Prananda, menurut dia, bisa saja ada dorongan agar Rizki Pratama menjadi kandidat ketum yang dianggap tak memiliki faksi di tubuh PDIP.