Melihat Kegiatan Para Santri di Pesantren Asuhan Driver GO-JEK Endang

9 Januari 2018 14:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nama Pondok Pesantren Nurul Iman ikut populer seiring ramainya kisah Endang Irawan, driver GO-JEK yang menghidupi 126 orang santri. Pesantren yang terletak di Ciomas, Bogor tersebut sudah ada sejak tahun 2005.
ADVERTISEMENT
Pesantren Nurul Iman didirkan oleh KH Enjen Zainudin yang kemudian diteruskan oleh anak-anaknya yakni Ustaz Ubaydillah dan Ustaz Syahrul Wadud. Sedangkan Endang ikut membantu sejak awal pesantren berdiri. Endang merupakan kakak ipar dari Ustaz Ubaydillah.
Pesantren Nurul Iman dipisah menjadi dua bagian yaitu khusus laki-laki dan perempuan. Untuk pesantren laki-laki fokus pada pendidikan salafi sementara pesantren perempuan dikhususkan pada tahfidz quran.
Santri Ponpes Nurul Iman saat mengaji ba'da Ashar (Foto: Tommy Utomo/kumparan)
Menurut Eli Hillatussolihah, adik Endang Irawan yang juga merupakan istri dari Ustaz Ubaydillah pimpinan Ponpes Tahfidz Quran Nurul Iman, para santri di Pesantrennya lebih memfokuskan pada hafalan quran. Meski begitu, ilmu-ilmu dasar agama seperti fiqih dan hadis tetap dipelajari.
"Setiap habis sholat kita ada kegiatan pengajian, ba'da subuh, zuhur, ashar, magrib, isya, ada full. cuman bermacam-macam, beda-beda, gak hafalan quran saja. Yang putri ini ada kitab kuningnya, tilawah, juga muhadoroh (belajar ceramah)," tutur Eli yang juga menjadi pengajar tahfidz quran.
ADVERTISEMENT