Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Kembali Debat Presiden AS dari Masa ke Masa: Ada Blunder hingga Skandal
8 September 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, ini beberapa momen paling berkesan dalam perhelatan debat politik modern AS.
Kennedy-Nixon, 26 September 1960
Debat pertama yang disiarkan televisi ini menunjukkan pentingnya citra publik seorang politikus. Richard Nixon, calon dari Partai Republik yang saat itu lebih diunggulkan, tampil pucat dan berkeringat di hadapan 66 juta penonton, sementara Senator John F. Kennedy tampak santai dan bersemangat.
Nixon berbicara pada moderator, sedangkan Kennedy langsung menatap kamera, berbicara pada pemilihnya.
Seberapa besar visualisasi debat memengaruhi persepsi masyarakat mulai diperdebatkan, tapi Kennedy berhasil memenangkan pemilu pada masa itu.
Ford-Carter, 6 Oktober 1976
Debat pertama antara eks Presiden Republik Gerald Ford dan penantang dari Demokrat, Jimmy Carter, diingat dengan hilangnya audio selama 27 menit.
Debat kedua berjalan jauh lebih buruk bagi Ford. Ia membuat blunder besar dengan menyatakan bahwa “Tidak ada dominasi Soviet di Eropa Timur dan tidak akan pernah ada di bawah pemerintahan Ford”. Pernyataan itu pun dianggap salah satu faktor yang membuatnya kalah.
ADVERTISEMENT
Reagan-Mondale, 21 Oktober 1984
Mantan Presiden Ronald Reagan yang kala itu berusia 73 tahun, dengan cerdas mengubah isu usia menjadi kekuatan.
"Saya tidak akan menjadikan usia sebagai masalah dalam kampanye ini," kata Reagan ketika ditanya apakah ia layak menduduki jabatan tersebut.
"Saya tidak akan mengeksploitasi, untuk tujuan politik, kemudaan dan kurangnya pengalaman lawan saya," balasnya tegas, seperti dikutip dari AFP.
Bush-Clinton-Perot, 15 Oktober 1992
Debat presiden kedua tahun 1992 mempertemukan presiden petahana George Bush dengan calon penggantinya Bill Clinton dan Ross Perot, seorang kandidat independen.
Dalam pertarungan itu, George Bush tertangkap kamera sedang mengecek jam tangannya ketika Bill Clinton berbicara dengan seorang penonton.
Tindakan ini merugikannya, dan beberapa tahun kemudian Bush mengaku bahwa ia tidak menyukai debat.
"Mungkin itu sebabnya saya melihat jam--'Sisa 10 menit lagi untuk omong kosong ini'," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Obama-Romney, 22 Oktober 2012
Mitt Romney, dalam debatnya melawan Barack Obama, menyatakan bahwa Angkatan Laut AS memiliki lebih sedikit kapal dibandingkan tahun 1916.
Obama dengan cerdas menanggapi, “Kita juga punya lebih sedikit kuda dan bayonet.”
"Kita memiliki benda yang disebut kapal induk, tempat pesawat mendarat di atasnya. Kita memiliki kapal yang dapat menyelam, kapal selam nuklir," balasnya.
Pernyataannya Obama itu sontak viral di AS dan dunia.
Trump-Clinton, 9 Oktober 2016
Debat kedua pemilu 2016 antara Hillary Clinton dan Donald Trump berlangsung sengit, terutama setelah video Trump yang merendahkan perempuan muncul.
Trump kemudian menyerang suami Hillary, Bill Clinton, dengan menuduhnya sangat kasar terhadap wanita.
Trump juga berjanji akan menyelidiki Hillary atas penggunaan akun email pribadi saat ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
ADVERTISEMENT
"Syukurlah seseorang dengan temperamen seperti Donald Trump tidak bertanggung jawab atas hukum di negara kita," respons Clinton.
Lalu Trump membalas, "Karena Anda akan dipenjara".
Trump-Biden, 29 September 2020
Debat pertama tahun 2020 penuh dengan teriakan dan hinaan. Joe Biden yang frustrasi dengan interupsi Trump, sampai mengatakan, "Bisakah kamu diam, Bung?"
Dalam kesempatan itu, Biden juga menyebut Trump sebagai "badut" dan "anak anjing Putin".
Merasa tak berhasil mengendalikan kedua kandidat, moderator debat saat itu, jurnalis Fox News Chris Wallace, mengatakan dirinya sangat putus asa.
Trump-Biden, 27 Juni 2024
Debat ini diadakan empat bulan sebelum pemilu 2024 dan bertujuan untuk menepis kekhawatiran tentang usia Joe Biden yang sudah 81 tahun.
Namun, nyatanya Biden tampak kesulitan. Ia sering kehilangan alur pembicaraan, dan tampil tidak meyakinkan. Penampilan buruk itu membuatnya didorong mundur dari pencalonan oleh beberapa pejabat senior Partai Demokrat dan digantikan Kamala Harris.
ADVERTISEMENT