Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Melihat Kemungkinan Paus Fransiskus Mundur karena Kondisi Kesehatannya
21 Februari 2025 11:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Vatikan mengungkapkan kondisi Paus Fransiskus secara keseluruhan sedikit membaik dan jantungnya bekerja dengan baik. Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan, Paus Fransiskus tidak demam dan parameter jantung utamanya tetap stabil.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, muncul pertanyaan sampai kapan Paus Fransiskus akan dirawat di rumah sakit. Uskup Agung Marseille, Kardinal Jean-Marc Aveline, mengungkapkan ada kemungkinan Paus Fransiskus mundur dari tugas kepausan karena kondisi kesehatannya.
Awalnya, Kardinal Jean-Marc Aveline berbicara di hadapan wartawan bersama Uskup Agung Barcelona Kardinal Juan Jose Omella terkait inisiatif perdamaian pemuda Mediterania. Namun, keduanya ditanya tentang kondisi Paus Fransiskus karena terbatasnya informasi terkait kondisi Paus Fransiskus dan adakah kemungkinan pontif asal Argentina itu mengundurkan diri karena kondisi kesehatannya.
"Semuanya mungkin," kata Aveline, dikutip dari AP, Jumat (21/2).
Sementara, Kardinal Omella mengatakan kehidupan gereja terus berlanjut meski Paus Fransiskus berada di rumah sakit.
"Paus berganti, kami para uskup berganti. Para pastor di paroki berubah, komunitas berubah. Namun kereta terus bergerak," kata Omella.
ADVERTISEMENT
Kardinal lainnya, Gianfranco Ravasi, juga mengomentari kemungkinan Paus Fransiskus mundur mengikuti langkah yang diambil Paus Benediktus XVI jika kondisinya memburuk. Paus Benediktus XVI menjadi paus pertama dalam 600 tahun yang mengundurkan diri pada 2013 karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk melanjutkan kegiatan kepausan.
"Tidak diragukan lagi bahwa jika dia [Paus Fransiskus] berada dalam situasi di mana kemampuannya untuk melakukan kontak langsung [dengan umat] seperti yang suka dia lakukan terganggu, maka saya rasa dia mungkin memutuskan untuk mengundurkan diri," kata Ravasi dalam wawancara dengan radio RTL 102.5.
Paus Fransiskus diketahui telah menulis surat pengunduran diri tak lama setelah terpilih menjadi paus jika masalah kesehatan menghalanginya menjalani tugas kepausan. Tak ada ketentuan dalam hukum kanon apa yang harus dilakukan jika paus tidak mampu menjalankan tugasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, belum ada indikasi bahwa Paus Fransiskus tidak mampu menjalankan tugasnya. Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan, Paus Fransiskus sudah bisa bangun dari tempat tidur dan sarapan di kursi bersandaran, dan bekerja dari kamar rumah sakit bersama para pembantunya.
Tes darah menunjukkan sedikit perbaikan dalam beberapa indeks peradangan, namun masih perlu waktu sebelum dokter mengetahui apakah terapi yang dijalani bekerja.
Paus Fransiskus mengidap pneumonia akut pada 2023 dan rentan terhadap infeksi pernapasan di musim dingin. Dokter mengatakan pneumonia pada pasien yang rentan dan tua membuatnya sangat rentan terhadap komplikasi karena kesulitan mengeluarkan cairan dari paru-parunya.
Meski jantungnya kuat, Paus Fransiskus tak bisa dibilang sebagai pria 88 tahun yang sehat. Paus Fransiskus mengalami kelebihan berat badan, tidak aktif secara fisik, menggunakan kursi roda karena kondisi lutut yang tidak baik, satu paru-parunya diangkat saat masih muda, dan dia mengakui bukanlah pasien yang kooperatif di masa lalu.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari 2025 karena bronkitisnya memburuk. Dokter kemudian mendiagnosa Paus Fransiskus menderita pneumonia di kedua paru-parunya dan harus beristirahat total.