Melihat Kengerian Kelompok Mafia di Italia

24 Januari 2023 15:57 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Italia mencapai kemenangan tertinggi dalam memburu otak kelompok mafia Sisilia. Setelah 30 tahun lamanya menjadi buronan, Matteo Messina Denaro berhasil ditangkap oleh Kepolisian Carabinieri pada Senin (16/1) lalu. Ia ditangkap di sebuah klinik swasta di Palermo.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Denaro diduga kuat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi mafia paling menakutkan asal Sisilia, Cosa Nostra. Denaro bahkan tercatat mulai menggunakan senjata pada usia 14 tahun dan pertama kali membunuh pada usia 18 tahun.
Sederet kasus besar yang dilakukan Denaro, di antaranya pembunuhan dua jaksa anti mafia, Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino pada 1992. Ia juga terlibat dalam pengeboman di Florence, Roma, dan Milan yang menewaskan 10 orang.
Cosa Nostra atau yang biasanya dikenal dengan Mafia Sisilia sebenarnya sudah muncul sejak abad ke-19. Bisnis yang dilakukan kelompok mafia ini pun beragam, mulai dari pemerasan, narkoba hingga pembunuhan. Lewat bisnisnya itu, Mafia Sisilia setidaknya berhasil mengantongi keuntungan sekitar Rp 1,6 kuadriliun dalam kurun waktu setahun.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana asal mula kelompok mafia di Italia ini terbentuk?

Asal Mula Mafia di Italia

Ilustrasi Mafia. Foto: Shutter Stock
Istilah mafia mulanya berasal dari ungkapan slang antara Sisilia dan Arab yang memiliki arti sebagai suatu tindakan untuk melindungi diri dan kelompok serta melawan kelompok-kelompok arogansi yang berkuasa. Kata mafia sebenarnya diambil dari kata ‘mafioso’ yang artinya anggota mafia. Namun, dulunya, kata mafia sama sekali tak memiliki makna konotasi kejahatan ataupun aksi kriminal. Sebab, tujuan pembentukan kelompok ini dibangun untuk melindungi dan membela masyarakat.
Awalnya, kelompok itu terbentuknya akibat banyaknya pendatang asing yang berusaha untuk menguasai pulau Sisilia saat itu. Misalnya, pendatang dari Venisia, Romawi, Perancis, Arab dan Spanyol. Keberadaan pendatang ini memunculkan kekhawatiran bagi masyarakat pulau Sisilia pada waktu itu. Sehingga, mereka mengandalkan kelompok ‘mafioso’ yang memberikan pembelaan dan perlindungan terhadap mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, perkembangan istilah mafia di Pulau Sisilia pun justru mengalami pergeseran makna sekitar akhir abad ke-19. Kelompok tersebut mulai membentuk klan atau keluarga yang lebih terorganisir. Kelompok itu bahkan mulai mengembangkan sistem keadilan sendiri dan melakukan pembalasan dendam secara rahasia. Anggota-anggota kelompok mafia yang mulanya membela justru berubah menjadi penindas masyarakat.
Ilustrasi Mafia. Foto: Shutter Stock
Saat itu, kelompok mafia bahkan mulai melakukan pemerasan terhadap masyarakat kecil. Kian hari, kelompok mafia semakin mengorganisir kelompok kriminal yang dibentuknya. Hingga akhirnya, kelompok itu justru berubah menjadi pasukan ‘tentara’ yang bertugas untuk kepentingan swasta. Ya, tugasnya tetap sama, mengarah pada pemerasan terhadap pemilik-pemilik tanah dengan dalih perlindungan.
Kelompok mafia kian hari kian terorganisir di Italia. Sindikat mafia Italia bahkan akhirnya mampu mempengaruhi pembentukan kelompok mafia di negara-negara besar. Salah satunya di Amerika Serikat sekitar periode 1920-an.
ADVERTISEMENT
Pada periode yang sama, kelompok mafia di Italia mengalami penumpasan. Aksi penumpasan itu dilakukan di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benito Mussolini. Kala itu, Mussolini melihat bahwa keberadaan mafia merupakan suatu ancaman terhadap rezim fasisnya, tetapi eksekusinya tak berhasil. Kelompok mafia bahkan semakin eksis di tahun 1950 dan berkembang hingga Amerika Serikat.
Klan atau keluarga Amerika Serikat yang berjejaring dengan Mafia asal Italia, Cosa Nostra (Mafia Sisilia). Foto: Dok. FBI Intelligence
Setidaknya, disebut ada lima klan yang terafiliasi dengan Mafia Sisilia atau Cosa Nostra di New York, di antaranya adalah Bonnanno, Colombo, Genovese, Gambino, dan Lucchese.

Eksistensi Kelompok Mafia

Salah satu alasan kegagalan penumpasan tersebut adalah tingginya kepercayaan anggota kelompok mafia terhadap nilai kode etik yang mereka miliki. Mereka menyebutnya ‘Omerta’. Omerta adalah kode diam dan kode kehormatan yang mengutamakan keheningan dalam menghadapi interogasi oleh pihak yang berwenang. Dengan menerapkan Omerta inilah, kelompok mafia di Italia kian terus berjaya.
ADVERTISEMENT
Kegagalan tersebut membuat membuat kelompok mafia terus merambah. Misalnya merambah ke serikat pekerja. Akibatnya, aksi penyuapan pun semakin masif dilakukan, intimidasi pejabat publik dan pemimpin bisnis hingga saksi terus terjadi.
Seorang petugas polisi menunjukkan gambar bos Mafia Matteo Messina Denaro yang dihasilkan komputer, di markas polisi Palermo, Italia selatan, pada 6 April 2007. Foto: Alessandro Fucarini/AP PHOTO
Hal itu tampaknya terbukti dari aksi Denaro pada 1992. Dua Korban Denaro yang merupakan seorang jaksa yaitu Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino, akhirnya diperingati dengan sebuah tugu di Kota Palermo.
Kelompok mafia di Italia pun semakin merangsek masuk di tengah masyarakat dan memperluas jaringannya. Salah satunya dengan serikat pekerja pun secara kompak menjalankan bisnis bawah tanah. Bisnis itu pun dilakukan beragam, mulai dari lintah darat dengan membebankan bunga tinggi terhadap peminjam, hingga prostitusi dan membangun jaringan yang lebih luas ke negara lain.
ADVERTISEMENT

4 Kelompok Mafia Terbesar di Italia

Kekejaman kelompok mafia tak hanya dilakukan oleh Mafia Sisilia. Hal yang sama juga terjadi pada kelompok mafia The Ndrangheta of Calabria. Ndrangheta atau Mafia Calabria tercatat tak hanya jadi mafia terkuat di Italia, tapi menjadi salah satu kelompok mafia yang terbesar dan paling kriminal di dunia.
Setidaknya Ndrangheta berhasil memiliki 1 juta anggota yang bermigrasi dari ke utara hingga luar negeri untuk memperluas jaringannya pasca perang dunia ke-2. Bisnis yang dilakukan Ndrangheta juga semakin beragam. Mulai dari penggelapan dana publik, penipuan yang menargetkan pembebasan pajak di penjualan lintas batas, pemerasan, perjudian, perdagangan manusia dan senjata, skema korupsi besar, hingga penyelundupan narkotika.
Salah satu aksi brutal Ndrangheta adalah aksi penculikan. Misalnya, di awal 1970 hingga 1990-an diperkirakan ada lebih dari 200 aksi penculikan di Italia. Penculikan yang paling terkenal terjadi kala itu adalah penculikan J. Paul Getty III, cucu dari raja minyak Amerika Serikat, J. Paul Getty.
Ovidio Guzman ditahan di Culiacan pada 17 Oktober 2019. Foto: CEPROPIE/AP
Dalam laporan Organized Crime and Corruption Reporting Project atau OCCRP, Ndrangheta juga terlibat dalam penyelundupan narkoba ke Pasar Eropa dengan membantu Kartel Sinaloa dari Meksiko.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Demoskopika Research Institute menyebut pendapatan Ndragetha di tahun 2013 pernah mencapai 66,4 Miliar Dolar AS. Angka ini ternyata melebihi pendapatan McDonald dengan Bank Jerman jika digabungkan.
Dibandingkan dengan perusahaan lain di Italia yang bergerak di bidang perminyakan hingga Bank, bisnis Mafia Ndrangheta justru menempati posisi ke-4 dengan pendapatan tahunan tertinggi.
Berdasarkan pencarian kumparan, setidaknya ada 4 kelompok mafia terbesar di Italia. Itu adalah Cosa Nostra atau Mafia Sisilia, Cammora of Naples atau Mafia atau Mafia Campania, The Ndrangheta of Calabria atau Mafia Calabria, dan Sacra Corona Unita of Pugli atau Mafia Apulian.
Keempat mafia ini pun memiliki wilayah kekuasaan masing-masing. Misalnya, Cammora of Naples berkuasa di Campania, The Ndrangheta di Calabria. Sedangkan kelompok Sacra Corona berkuasa di wilayah Apulian.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan Statista Research Departement, keempat mafia besar ini mengakibatkan tingkat tindak kriminalitas tinggi di masing-masing wilayah kekuasaannya. Misalnya, Calabria, di daerah itu tercatat ada 896 kasus kriminal pada tahun 2021.
Lainnya, di laporan yang sama, Statista juga mencatat jumlah kasus pembunuhan yang dilakukan 4 kelompok mafia terbesar itu selama kurun waktu tahun 2015 hingga 2018.
Hingga tahun 2018, jumlah kasus pembunuhan yang dilakukan Mafia Sisilia mencapai 333 kasus. Paling tinggi, terjadi di tahun 2016 dengan total kasus pembunuhan sebanyak 144.
Sementara, Mafia Apulian tercatat telah melakukan pembunuhan sebanyak 216 kali. Tahun 2016 menjadi kasus pembunuhan tertinggi yang dilakukan mafia tersebut.
Mafia Campanian melakukan pembunuhan hingga tahun 2018 sebanyak 580 kasus. Jika dibandingkan dengan 4 kelompok besar mafia lain di Italia, Mafia Campanian tercatat paling banyak melakukan teror pembunuhan. Tahun 2015, menjadi tahun berdarah di Italia dengan kasus pembunuhan yang dilakukan Mafia Campanian mencapai 265 kali.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Mafia Calabrian pernah terlibat dalam 229 kasus pembunuhan sepanjang tahun 2015 hingga 2018. Kasus tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan total 97 pembunuhan yang tersebar di Italia.
Meski pemberantasan kelompok mafia sempat tak berjalan lancar, setidaknya pada tahun 1980 hingga tahun 1990-an, jaksa penuntut hukum di Amerika Serikat dan Italia berhasil menggunakan undang-undang anti-pemerasan untuk menjebloskan mafia papan atas ke dalam penjara. Kode etik Omerta pun yang tadinya tertanam tinggi pada anggota mafia, kala itu justru mulai dilanggar. Sayangnya, hal ini tak cukup menggoyahkan kelompok sindikat mafia dengan kekuasaan besar di Italia.
Pertanyaannya, sampai kapan kelompok mafia akan terus bertahan?
Reporter: Tri Vosa Ginting