Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Melihat Kiswah Seharga Rp 800 Juta di Masjid Al Hidayah, Surabaya
16 Maret 2025 10:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Masjid Al Hidayah yang berada di kawasan Perumahan Darmo Indah, Surabaya, Jawa Timur, terlihat megah. Terdapat dua menara yang berada di sisi kanan dan kiri kubah masjid.
ADVERTISEMENT
Pintu utama yang terbuat dari kayu dengan ukiran kaligrafi arab bertuliskan 'Muhammad Rasulullah' juga terlihat sangat kokoh.
Saat kumparan memasuki masjid, hawa sejuk menyelimuti ruangan dalam masjid. Dan ketika memandang ke depan, terdapat kiswah indah yang terpasang di mihrab imam.
Kiswah merupakan kain penutup Ka'bah di Makkah, Arab Saudi, yang terbuat dari sutra hitam dengan hiasan kaligrafi ayat-ayat suci Al-Quran.
Kiswah dengan tinggi sekitar 12 meter itu dikelilingi oleh lampu LED. Saat menengok ke atas, kubah masjid itu dilukis bergambar langit beserta awan.
Takmir Masjid Al Hidayah Surabaya, Muhammad Fauzan, mengatakan masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1985. Semakin banyaknya jemaah, masjid tersebut kemudian direnovasi pada tahun 2010.
"Kurang lebih tahun 1985 mulai dibangun. Lahan ini dulu masih kosong, masih sawah. Semakin berkembangnya keadaan situasi jemaah semakin banyak. Akhirnya ada pemikiran dari kita bagaimana kalau direnovasi karena memang jemaahnya makin banyak. Itu kurang lebih tahun 2010," kata Fauzan saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/3).
Selang berjalannya waktu, Masjid Al Hidayah ini dipugar dan diperluas dengan dana swadaya dari para jemaah.
ADVERTISEMENT
"Jadi boleh dikata masjid ini perjalanan pembangunan sampai 2016 itu dikatakan selesai ya bisa ditempati tapi ya belum selesai jadi ya sambil berjalan sampai sekarang," ucapnya.
Dari perjalanan pembangunan itu, jemaah berinisiatif membeli sebuah kiswah yang dipasang di masjid tersebut.
"Itu pembeliannya dari Jakarta. Mereka usahanya apa saya juga nggak ngerti karena penyumbang ada hubungan dengan penjual ini," terangnya.
Namun, Fauzan tidak bisa menyebutkan apakah kiswah tersebut asli atau bukan. Yang jelas, kata dia, kiswah itu memiliki sertifikat yang bertuliskan arab.
"Asli atau benar saya tidak tahu persis. Tapi kalau saya bisa mengatakan asli atau tidak karena ini ada sertifikatnya kiswah ini dan tulisannya dari Arab Saudi. Cuma setahu saya yang saya pernah ke sana, motif bahannya (hampir sama). Tapi gak tahu ya asli atau tidak," ungkapnya.
Ia menceritakan, proses pembelian kiswah itu cukup menakjubkan. Sebab, penjual meminta pembelian kiswah dengan uang tunai yang disepakati dengan harga Rp 800 juta. Akhirnya, para jemaah mengumpulkan uang tersebut hanya dalam waktu satu hari.
ADVERTISEMENT
"Dengan harga waktu itu minta Rp 1,2 miliar. Akhirnya kita tawar kena Rp 800 juta. Hari itu juga kita minta sumbangan. Karena permintaan dari Jakarta (penjual) uang cash ada, kita kirim. Satu hari itu bisa terkumpul Rp 800 juta," jelasnya.
"Akhirnya jam 5 itu sudah pas Rp 800 juta kita hubungi Jakarta (penjual) sudah oke, malam itu juga dikirim," lanjutnya.
Kiswah dengan berat 120 kg itu sampai di Surabaya keesokan harinya dan langsung dipasang oleh para jemaah.
"Kan ini beratnya ada 1 kuintal 20 kiloan lah. Besoknya kita ambil langsung kita pasang," katanya.
Fauzan tidak ingat persis kapan pembelian kiswah dilakukan. Yang jelas, kiswah itu dibuat pada tahun 1434 Hijriah.
ADVERTISEMENT
"Tulisan arabnya di kiswah itu dibuat tahun 1434 Hijriah. Tapi mungkin sekitar 10 tahun yang lalu dibelinya. Tahun persisnya lupa saya (belinya)," ujarnya.