Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Lagi Keseruan Susi Makan Ikan Bareng 25 Ribu Santri di Jatim
4 November 2018 21:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Rangkaian acara "Makan Ikan Bersama Santri" yang diselenggarakan sejak 2 November lalu telah selesai pada hari ini, Minggu (4/11).
ADVERTISEMENT
Dalam acara tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak pernah absen ikut memeriahkan kegiatan ini dari awal hingga akhir dengan ikut makan ikan bersama santri. Total seberat 10 ton ikan telah disantap oleh 25 ribu santri di 4 pondok pesantren berbeda di Jawa Timur.
Empat pesantren yang dijadikan lokasi kegiatan tersebut yakni Pesantren Nurul Jadid Probolinggo, Pondok Pesantren Al Fatah Situbondo, Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi, dan Sekolah Pesantren Entrepreneur Al Maun Muhammadiyah (S-PEAM), Pasuruan. Di Probolinggo ada 12 ribu santri, di Situbondo ada 4 ribu santri, di Banyuwangi ada 8 ribu santri, dan di Pasuruan ada 2 ribu santri.
Acara "Makan Ikan Bersama Santri" juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober lalu untuk meningkatkan konsumsi ikan para santri. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara kumparan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BNI, dan Jatimnow.
ADVERTISEMENT
Banyak kejadian menarik selama pelaksanaan acara "Makan Ikan Bersama Santri,” mulai dari penyambutan untuk Susi , aneka olahan ikan yang disiapkan di masing-masing lokasi, antusiasme para santri mengikuti acara, sampai kumparan yang diganjar rekor Muri.
Berikut ini beberapa rangkuman di 4 pesantren mengenai kegiatan "Makan Ikan Bersama Santri.”
Pesantren Nurul Jadid Probolinggo
Sebanyak 4,5 ton ikan disiapkan untuk pesantren yang memiliki 12 ribu santri ini. Ikan yang masih segar ini dikirim dari Puspa Agro Sidoarjo menggunakan truk thermoking pukul 21.00 WIB dan sampai di Probolinggo pada Kamis (1/11) dinihari. Sebanyak 4,5 ton ikan langsung diserahkan kepada pengurus pesantren pada Kamis (1/11) pukul 06.00 WIB.
Keesokan harinya, 12 ribu santri memadati lapangan timur Universitas Nurul Jadid (Unuja). Mereka antusias menunggu kedatangan Susi sejak pagi hari. Selain Susi , acara makan ikan di Probolinggo itu juga turut dimeriahkan oleh putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Kemeriahan makan ikan di Pesantren Nurul Jadid Probolinggo itu dilengkapi dengan dipecahkannya rekor MURI makan ikan oleh santri terbanyak yang sebelumnya didapatkan santri Tebu Ireng pada 18 November 2016 lalu dengan 1,6 ton ikan bersama 7.445 santri.
Piagam rekor MURI kemudian diserahkan kepada Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad.
ADVERTISEMENT
“Dianugerahkan kepada kumparan atas rekor pemrakarsa dan penyelenggara makan ikan dengan santri terbanyak,” ujar Direktur Eksekutif MURI Sri Widiyawati, Jumat (2/11).
Pondok Pesantren Al Fatah Situbondo
Sebanyak 1,5 ton ikan disiapkan KKP untuk dinikmati 4 ribu santri di Pondok Pesantren Al Fatah Situbondo. Perjalanan ditempuh mulai dari pusat penyimpanan ikan Puspa Agro Sidoarjo pada Kamis, (1/10) pukul 17.45 WIB dan tiba di Situbondo pada Jumat, (2/10) pada pukul 03.15 WIB. Ikan tersebut lalu diterima pihak pesantren pukul 05.10 WIB.
Keesokan harinya, makan ikan di Situbondo tak kalah meriah. Kedatangan Susi disambut dengan salawat nabi dan antusiasme 4 ribu santri. Susi lalu mengajak para santri yang menyambutnya untuk selfie.
Dalam kesempatan ini, Susi menyampaikan rendahnya tingkat konsumsi ikan di Jawa Timur. Sehingga Susi mendorong para santri untuk gemar makan ikan. Sebab makan ikan. kata Susi, bisa meningkatkan kecerdasan.
ADVERTISEMENT
“Di nasional rata-rata (konsumsi ikan) 46 kg. Jatim dan Jateng paling rendah di bawah 20 kg. Orang-orang Jatim kurang makan ikan. Mau disebut orang bodoh enggak?” tanya Susi yang dijawab ‘enggak mau’ oleh para santri.
Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi
Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi menerima 3 ton ikan yang dinikmati oleh 8 ribu santri. Ikan ini dikirim dari Puspa Agro Sidoarjo pada Kamis, (1/10) pukul 17.20 WIB dan sampai di Banyuwangi pada Jumat, (2/10) pukul 02.47 WIB. Ikan seberat 3 ton tersebut lalu diserahkan kepada pengurus pesantren pada pukul 06.00 WIB.
Berbeda dengan di Probolinggo dan Situbondo yang dilaksanakan pagi hari, makan ikan bersama santri di Banyuwangi dilakukan siang hari. Saat di Banyuwangi, tim KKP juga memberikan pelatihan memasak ikan sebelum Susi datang pada Sabtu, (3/10) siang.
ADVERTISEMENT
Riuh tepuk tangan 8 ribu santri mengiringi kedatangan Susi. Susi juga mendapatkan hadiah kapal dari koran bekas yang disiapkan oleh santri. Pada saat makan ikan, tidak ada jarak antara Menteri KKP tersebut dengan para santri. Susi sampai menyuapi santri di Banyuwangi.
Dalam kesempatan ini, Susi berharap agar lahir sosok seperti dirinya khususnya dalam menjaga laut Indonesia. Namun Susi berpesan para santri tidak meniru hal yang dirasa tidak baik darinya.
“Jelek-jelek gini sudah beres laut, bersih kan, boleh juga ditiru. Yang lain yang jelek enggak usah ditiru,” ucap Susi.
Sekolah Pesantren Entrepreneur Al Maun Muhammadiyah (S-PEAM) Pasuruan
S-PEAM Pasuruan menjadi lokasi terakhir acara "Makan Ikan Bersama Santri.” Berbagai persiapan pengurus pesantren menyambut acara ini sudah terlihat saat sebanyak 1 ton ikan tiba di Pasuruan pada Jumat, (2/10) pukul 22.48 WIB. Ikan ini dikirim dari Puspa Agro Sidoarjo pada Jumat, (2/10) pukul 19.10 WIB dan diserahkan kepada pengurus pesantren pada Sabtu, (3/10) pukul 07.45 WIB.
ADVERTISEMENT
Sejak Minggu (4/10) pagi, 2.000 santri S-PEAM Pasuruan sudah semangat menunggu kedatangan Susi. Mereka ada yang menunggu di depan panggung dan ada yang berbaris di depan gerbang pesantren untuk menyambut Susi.
Saat Susi tiba, para santri langsung memanggil nama Menteri KKP tersebut. Teriakan ‘Pencuri Ikan, Tenggelamkan!’ sudah terdengar dari para santri saat Susi masih di dalam mobil. Saat turun dari mobil, Susi mendapatkan pasmina khas Pasuruan.
Di hari terakhir makan ikan bareng santri ini, Susi menyantap ikan tidak dengan nasi tetapi pakai singkong dan kentang. Perkusi dari santri turut mengiringi acara makan ikan di Pasuruan.
Dalam kesempatan ini, Susi mengungkapkan kekayaan laut, salah satu manfaat laut bisa dilihat dari sektor perdagangan. Menurutnya, mayoritas jalur perdagangan di dunia dilakukan melalui laut.
ADVERTISEMENT
“Protein yang diperlukan oleh manusia juga 70 persennya didapatkan dari lautan. Energi, minyak gas itu juga 50 persen lebih ada di lautan,” kata Susi di S-PEAM Pasuruan, Minggu, (4/10).
“Belum lagi keindahannya, birunya laut, belum lagi nanti ombaknya kita temukan bisa untuk dijadikan sumber energi baru. Jadi laut itu sangat kaya,” tambahnya.
Dalam acara "Makan Ikan Bersama Santri” ini juga tidak terlepas dari semangat ibu-ibu yang membantu memasak 10 ton ikan. Mereka rela begadang menyiapkan aneka olahan ikan yang dinikmati 25.000 santri bersama Susi.
Kegiatan ini dilengkapi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang menyerahkan 4 unit sepeda motor untuk 4 pondok pesantren yang dijadikan lokasi acara ‘Makan Ikan Bersama Santri'.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penyerahan bantuan itu tak lepas dari kepedulian BNI terhadap peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati 22 Oktober lalu. Bantuan tersebut ditujukan untuk membantu operasional pesantren.