Melihat Lagi Suasana Religius dalam Pernikahan Putri Anies Baswedan

Prosesi Akad Nikah Anak Anies Baswedan, Mutiara Baswedan. Foto: Dok. Istimewa

Pernikahan anak Gubernur DKI Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan dengan pasangannya Ali Saleh Alhuraebi, berjalan khidmat dengan nuansa religius dan adat jawa.

Acara akad berlangsung di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Jumat pukul 08.30 WIB (29/7) dan dilanjutkan resepsi yang digelar selama tiga hari ke depan hingga Minggu (31/7).

Lantunan Al-Quran

Prosesi Akad Nikah Anak Anies Baswedan, Mutiara Baswedan. Foto: Dok. Istimewa

Sebelum memulai ijab kabul, ada pembacaan ayat suci Al-quran oleh Ustaz Fauzy Ridwan, juara 1 MTQ nasional dan internasional. Prosesi akad nikah juga dilengkapi dengan khotbah nikah yang dibawakan oleh Ustaz Nasir Mansur, seorang ulama asal Jakarta dan lulusan Al Maliki Makkah.

Isi khotbah nikah yang dibawakan Ustaz Nasir sama dengan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW saat menikahkan putrinya, Fatimah Az-Zahra.

Ucap Ijab Kabul dengan Bahasa Arab

Setelah khotbah nikah, dilanjutkan prosesi ijab kabul. Dengan mengenakan pakaian adat jawa, Anies Baswedan mengucapkan ijab menggunakan bahasa Arab yang diikuti dengan kabul oleh mempelai pria.

"Ushikum wa nafsiy bitaqwallah ya Ali bin Saleh Alhuraeby Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka Mutiara Annisa Baswedan bil Mahri Millions Rupiah halal (Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pilihanmu puteriku Mutiara Annisa Baswedan dengan mahar Rp 1 juta, tunai)," ucap Anies saat membacakan Ijab sambil berjabat tangan dengan Ali.

Ali langsung menjawab qabul tersebut dengan satu tarikan napas.

"Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur. (Aku terima nikahnya dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu)," jawab Ali saat itu.

Prosesi Akad Nikah Anak Anies Baswedan, Mutiara Baswedan. Foto: Dok. Istimewa

Doa dari Tokoh-tokoh Ulama

Hadir juga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pademangan, H. Saepulloh, M.A. untuk melakukan pencatatan administrasi pernikahan.

Sementara kedua saksi pernikahan merupakan orang terdekat keluarga, yaitu paman dari mempelai pria dan kakek dari mempelai wanita.

Setelah akad nikah, dilanjutkan doa nikah oleh K.H. Syukron Ma’mun yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman dan seorang ulama senior di Jakarta.

Usai itu, terdapat nasihat pernikahan yang disampaikan oleh Ustaz Salim A. Fillah, tokoh ulama muda dari Masjid Jogokariyan di Yogyakarta yang juga sebagai penulis best seller berbagai buku pernikahan, seperti Agar Bidadari Cemburu Padamu dan Bahagianya Merayakan Cinta.