Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Melihat Lebih Dekat 'Istana' Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang
23 September 2021 14:05 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Jagat maya dihebohkan dengan keberadaan Kerajaan Angling Dharma di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.
ADVERTISEMENT
Iskandar tinggal di sebuah 'istana' yang luasnya sekitar 500 meter per segi di Desa Pandat. Ustaz Ali mengatakan 'istana' itu sebenarnya rumah dan padepokan Iskandar.
Iskandar diketahui sebagai 'orang pintar' di daerahnya. Banyak orang yang datang untuk meminta isyarah.
kumparan pada Kamis (23/9), mendatangi 'istana' alias padepokan Iskandar. Saat ini, untuk masuk ke padepokan itu agak susah usai pemberitaan terkait raja Angling Dharma itu.
Tempat tinggal Iskandar memang hampir menyerupai sebuah istana kerajaan, Tiap bangunan di kompleks padepokan itu terlihat sangat mencolok ketimbang rumah-rumah warga di sekitar.
ADVERTISEMENT
Di depan gerbang pintu masuk padepokan itu ada sebuah tulisan berbahasa arab dan 'Indonesia aman tentram gemah ripah loh jenawi'. Di samping gerbang ada patung kuda putih.
Menurut Ali, tulisan tersebut memiliki arti perjuangan masyarakat sebagai bagian bangsa Indonesia yang memiliki cita-cita menciptakan ketentraman, kesuburan, keadilan dan kemakmuran.
Sedangkan tulisan Arabnya jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah: Salam sejahtera bagi ahli negara, aman tenteram. Dengan segala rahmat Allah beserta keridoannya.
Tulisan bahasa Arab itu dipilih oleh Iskandar sebagai ornamen di depan gerbang. Gerbang dibangun juga pada tahun 2002 namun dibuat seolah-olah kusam dan kuno dengan arsitektur yang menyerupai gerbang istana kerajaan pada umumnya.
"Itu sebenarnya cuma siloka (peribahasa) yang memiliki tujuan menciptakan ketentraman, kesuburan hingga kemakmuran," kata Ali saat berbincang dengan kumparan, Kamis (23/9).
ADVERTISEMENT
Pada bagian belakang gerbang ada sebuah spanduk bergambar elang dan patung kuda berwarna putih.
Di sana juga terdapat dua bangunan rumah bertingkat. Rumah berwarna kuning hijau dan putih hijau tersebut terlihat mencolok, karena terdapat pernak-pernik dan ornamen menyerupai keraton kerajaan.
Di atas rumah berwarna kuning ada tulisan 'Angling Dharma'. Ali mengatakan semua bangunan di dalam kompleks itu dibangun pada tahun 2002.
Namun, konsep dan ornamen bangunan sengaja dibuat seolah kuno oleh Iskandar berdasarkan selera. Meski semua bangunan didirikan pada tahun 2002, Iskandar baru menempati padepokannya itu sekitar tahun 2011 atau 10 tahun lalu.
Ali tak menjelaskan tinggal di mana Iskandar sebelumnya. Dan apa alasannya ada jeda waktu yang panjang dari bangunan di padepokan itu dibangun hingga ditempati.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Ali menjelaskan, Iskandar sengaja membuat rumah menyerupai kerajaan karena hal tersebut merupakan sebuah hobi yang dia punya sebagai seorang sepuh. Bangunan rumah pun sengaja dijadikan kuno agar terlihat klasik.
Begitu juga dengan ornamen-ornamen tulisan bahasa Jawa dan juga Arab yang tertulis. Itu semua diambil dari berbagai daerah sebagai ornamen hiasan di dalam kompleks bangunan itu.
"Pembangunan belum lama, meski terlihat kuno. Itu dibangun oleh beliau langsung, ukiran-ukiran mirip kerajaan pun beliau yang gambar. Ya namanya juga sepuh, kalau punya hobi tradisional, sudah enggak aneh," ujar dia.
Pada bagian pelataran ada sebuah saung yang bertuliskan 'Singgasana Raja' hingga 'Angling Dharma Raja Wangsa Negara'. Di atas singgasana itu juga terdapat kursi dan payung yang menjadi ciri khas sebuah kerajaan dengan peta dunia di belakangnya.
Sedangkan di pinggir singgasana ada rumah lain berwarna putih hijau cukup menyedot perhatian. Musababnya terdapat tulisan gudang duit di atasnya. Rumah putih hijau itu dipergunakan untuk menerima tamu atau pun orang yang hendak mendapatkan isyarah dari Iskandar.
ADVERTISEMENT
"Kalau saung seperti singgasana itu hanya tambahan aksesoris saja. Di sini juga ada bangunan bernama gudang duit, itu cuma isyarah supaya rizki tidak berhenti mengalir," tuturnya.
Selain itu, di dalam kompleks padepokan juga ada tiang lengkap dengan bendera merah putih serta bangunan musala tempat tamu dan santri beribadah. Tak jauh dari sana ada makam milik orang tua Iskandar.
"Di sini kan suka ada pengajian, zikiran dan latihan silat. Jadi kalau mau salat, dekat ada musala, terus beliau juga suka ziarah kubur ke makam orang tuanya," ucapnya.
Ali menyebut usai ramai pemberitaan, Iskandar Jamaludin Firdaus telihat biasa-biasa saja. Bahkan terkesan menanggapi santai pemberitaan tersebut.
"Beliau mah biasa-biasa aja, katanya juga pasti bakal ramai dan akhirnya banyak yang tahu pada Baginda. Sedangkan kalau ada yang suka dan benci, ya namanya juga manusia biarkan saja," tutupnya.
ADVERTISEMENT