Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Melihat Lebih Dekat Pijat Patah Tulang H.Naim
18 Desember 2017 8:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Hangat sinar matahari dan udara Jakarta masih cukup bersahabat pagi itu. Suasana ramai terlihat di salah satu rumah yang berada di Jalan MPR III dalam No. 24, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Sejumlah kendaraan bermotor terparkir rapih di halaman rumah yang tidak begitu luas itu. Rumah sederhana yang tak pernah sepi oleh pelanggan tersebut merupakan tempat pengobatan pijat patah tulang H. Naim.
Berdiri sejak tahun 1960-an tempat pijat patah tulang yang sudah menggema namanya di Jakarta dan sekitarnya tersebut buka setiap hari mulai pukul 05.30 - 22.00 WIB.
Suara rintih kesakitan lantang terdengar pada setiap pasien yang diurut, tidak jarang pula ada pasien yang sudah melakukan pengobatan dan tes rontgen di Rumah Sakit namun tetap menjalani pengobatan di H. Naim.
ADVERTISEMENT
Minyak cimande yang menjadi ciri khas pijat H Naim dan dibawa langsung dari Cimande ini berbahan dasar kelapa dan tebu. Setiap harinya puluhan pasien berlalu-lalang, terutama saat akhir pekan yang bisa mencapai 300-an pasien.
Terdapat unsur spiritual yang cukup kental dalam pengobatan H. Naim ini. Seperti yang dikatakan oleh H. Khosasih, putera ke-11 H. Naim, bahwa "Sebelum diberikan kepada pasien, minyak tersebut sudah didoakan terlebih dahulu atau biasa disebut wiridan".
Berbagai kalangan masyarakat ikut mengantre demi mendapat pengobatan di praktik pijat tulang H. Naim, Baik tua, muda, perempuan, ataupun laki-laki. Praktik pijat tulang H. Naim tidak mematok harga khusus kepada pasiennya.
Meski teknologi dan ilmu kedokteran semakin canggih, nyatanya masih banyak masyarakat di ibu kota yang mempercayakan kesembuhan ataupun kesehatannya pada pengobatan alternatif.
ADVERTISEMENT