Melihat Lebih Dekat Rel Trem Tertua Peninggalan Belanda di Tengah Proyek MRT

16 November 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Rel trem tertua di Indonesia bekas peninggalan pemerintah Hindia Belanda ditemukan di tengah kawasan proyek MRT Fase 2A Glodok-Kota, di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan di lokasi, rel tersebut sudah berkarat akibat timbunan aspal. Bantalan rel trem tersebut menggunakan kayu jati yang saat ini ujung bantalan kayunya mulai lapuk. Meski demikian, bantalan kayu jati ini terbilang tebal.
Pakar Arkeologi yang ditunjuk oleh MRT untuk mendampingi proses Eskavasi, Charunia Arni, menyebutkan bahwa rel trem tersebut merupakan rel trem tertua di Indonesia, bahkan pertama di Asia.
"Rel trem ini pertama di Asia dan tertua di Indonesia," ujar Chairunia.
Pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
Charunia menceritakan, awalnya rel trem dibangun atas dasar keinginan pemerintah Hindia Belanda sebagai transportasi massal untuk mengangkut hasil tanaman hasil pertanian.
"Politik tanam paksa, pemerintah Belanda dituntut mengadakan transportasi massal yang bisa membawa kopi-teh dalam jumlah banyak," cerita Charunia.
ADVERTISEMENT
Dari segi struktural, rel trem ini terdiri dari dua batang rel di sisi kiri dan kanan. Di mana masing-masing memiliki panjang 12 meter dengan tinggi 13 centimeter dan ceruk di bagian dalam berfungsi menahan roda trem ketika bergerak.
Batang rel trem tersebut juga tersambung menggunakan pelat baja dan dikaitkan dengan baut dan mur, bukan disambung menggunakan las.
Pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
"Satu struktural trem terdiri dari 16 bantalan, yang bisa terdiri dari bantalan baja, bantalan kayu atau kombinasi keduanya. Biasanya kalau kombinasi keduanya bantalan kayunya ada di bagian ujung di dekat pelat sambungan," tuturnya.
Bantalan rel trem yang ada di kawasan Harmoni seluruhnya menggunakan kayu, tapi ada juga yang menggunakan kayu campuran baja di kawasan Mangga Besar.
ADVERTISEMENT
Nantinya, rel trem ini akan didokumentasikan dan didata sesuai dengan ilmu arkeologi, lalu komponen akan dilepas satu persatu dan diangkat serta dipindah ke tempat penyimpanan sementara.
Pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
"Berhubungan ini asetnya PPD, jadi dia akan disimpan di pool-nya PPD di daerah Jelambar," kata Charunia.
Sebagai informasi, rel trem mulai berhenti beroperasi sekitar tahun 1950an dan betul-betul ditiadakan pada tahun 1963.
Rel trem diaspal seluruhnya dikarenakan untuk mempersiapkan jalan bagi pagelaran Asian Games di tahun 1963 lalu.
Reporter: Muhammad Fadlan Nuril Fahmi