Melihat Lokasi Prajurit TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prajurit TNI AL, Koptu ZB, menembak dua remaja di Kota Makassar berinisial VL alias Alli (16) dan RF alias Rais (19). Insiden ini terjadi di Jalan Butta-butta Caddi, Kelurahan Kalukubodoa, Kecamatan Tallo, Makassar, pada Minggu (5/5) lalu.
ADVERTISEMENT
Akibat insiden ini, Rais meninggal karena luka tembak di bagian kepala. Sedangkan VL masih kritis di rumah sakit karena luka tembak di dada sebelah kanan.
kumparan mencoba menelusuri lokasi penembakan yang berada tepat di depan rumah Koptu ZB yang berada di samping Jalan Tol Ir.Sutami. Rumah Koptu ZB merupakan rumah permanen dua tingkat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Koptu ZB kemungkinan menembak kedua remaja itu dari jarak yang cukup jauh, sekitar 50 meter.
Menurut kakak Rais, Rahmat, Alli tertembak lebih dulu saat berada di tengah jalan tol. Tol Ir.Sutami itu menjadi pembatas antara Jalan Butta-butta Caddi, tempat rumah Koptu ZB berada, dan Jalan Galangan Kapal, tempat tinggal kedua korban.
Alli, menurut Rahmat, saat itu tengah mengejar pencuri hingga ke Jalan Tol Ir.Sutami.
ADVERTISEMENT
"Alli pertama terkena tembak di dada. Dia posisinya itu di tengah jalan tol," kata Rahmat saat ditemui di rumahnya.
Setelah tertembak Alli sempat pulang dalam keadaan terluka. Hal ini membuat para tetangganya di Jalan Galangan Kapal penasaran dan mencari penembak Alli.
"Jadi saya ada lima orang, termasuk Rais, ngintip di tembok [pembatas jalan tol ke arah Jalan Butta-butta Caddi]. Mau lihat siapa yang tembak Alli. Tiba-tiba Rais teriak dan terlempar ke belakang, saya lihat mukanya sudah penuh darah," lanjut Rahmat.
Koptu ZB diduga menembak Rais yang berada di seberang jalan tol yang ada di samping rumahnya. Di lokasi itu juga terdapat tembok pagar pembatas yang tingginya lebih dari satu meter.
ADVERTISEMENT
"Dari sebelah menembaknya. Jadi jedanya tembakan ke Alli dan Rais sekitar satu jam," ucapnya.
Rahmat menyebut adiknya tak pernah sadarkan diri setelah tertembak dan dibawa ke rumah sakit. Hingga akhirnya, saat berada di RS Bhayangkara, Rais dinyatakan meninggal dunia dengan luka tembak di kepala.
Saat ini daerah lokasi penembakan tersebut telah dipasangi garis polisi militer TNI AL.
Pengakuan Koptu ZB
KSAL Laksamana Muhammad Ali menyebut berdasarkan informasi yang ia peroleh, saat kejadian Koptu ZB dalam keadaan membela diri. Sebelum penembakan terjadi, sempat ada keributan antar-kelompok masyarakat di sekitar rumah Koptu ZB itu.
Saat itu Koptu ZB yang melihat kaca rumahnya pecah karena terkena lemparan batu sempat menegur warga yang bertikai. Namun ia malah diserang dan dilempari batu.
Karena itulah Koptu ZB langsung mengambil senapan angin jenis pre charged pneumatic atau PCP miliknya dan menembakkan lima tembakan. Dari lima tembakan itu, dua di antaranya mengenai Rais dan Alli.
ADVERTISEMENT
"Namun proses hukum tetap berjalan sesuai aturan, jika terbukti bersalah pasti akan dihukum sesuai aturan yang berlaku," jelas Muhammad Ali.
"Masalah ini sudah ditangani dan diproses oleh pihak Pomal Lantamal IV MKS, tidak ada yang kebal hukum," tutup Muhammad Ali.