news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Melihat 'Makam Syuhada' dan 'Makam Santo Yosef-Arimatea' di TPU Rorotan

12 Agustus 2021 12:08 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membawa nisan keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga membawa nisan keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sejak Maret 2021, TPU Rorotan menjadi tempat utama memakamkan jenazah pasien corona. Baik mereka yang sudah positif corona, maupun yang dimakamkan dengan protap COVID-19 karena hasil tes belum keluar tapi keburu meninggal.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta memang menyiapkan lahan total 25 hektar untuk menjadi tempat peristirahatan terakhir warga yang terpapar COVID-19. Sebagai awal penanganan, 10 hektar lahan siap dipakai.
Namun, ada yang berbeda dari pemandangan di TPU Rorotan. Kali ini, ada tulisan besar: Blok Makam Syuhada untuk blok muslim dan Blok Makam Santo Yosef-Arimatea untuk blok Kristen.
Mengenai hal tersebut, Camat Cilincing, Mohammad Andri membenarkan bahwa adanya tulisan blok dengan nama tersebut.
“Tulisannya benar ada,” ujar Andri saat dihubungi kumparan, Kamis (12/8).
Andri yang menjelaskan lebih dalam soal muasal nama blok itu, termasuk atas usulan atau ide siapa. Dia meminta menghubungi Dinas Hutan Kota dan Pemakaman untuk lebih detail.
Dalam ajaran Islam, mereka yang meninggal karena wabah masuk dalam kategori Syahid. Orang yang mati syahid disebut dengan Syuhada.
Foto udara warga berziarah di dekat pusara keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Dikutip dari corona.jakarta.co.id saat ini angka kematian di Jakarta sendiri telah menunjukkan konsistensi di bawah 100 per harinya.
ADVERTISEMENT
Jakarta memang sempat menghadapi ledakan angka kematian bersamaan dengan varian delta menyebar. Rumah sakit penuh, warga yang isolasi mandiri mengalami perburukan dan tak tertolong.
Kini kondisi itu sudah jauh lebih membaik. Rabu (11/8), angka kematian di Jakarta bertambah 42 orang. Kini total pasien meninggal mencapai 12.866 orang dengan persentase sebesar 1,5%.