Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.83.0
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Jami' Al Muhajirin Balikbakgunung di Desa Gunung Teguh, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, roboh akibat gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Jumat (22/3).
ADVERTISEMENT
Ketua Tamir Masjid Jami' Al Muhajirin Balikbakgunung, Misbah (45), mengatakan gempa merusak 75 persen bangunan masjid. Menara dan atap utama masjid ambruk.
"Gempa bumi pertama itu terjadi menjelang salat jumat. Sudah ada banyak jemaah dan semua panik keluar masjid. Gempa kedua terjadi di saat wirid setelah salat Jumat beruntung saat itu tidak runtuh," ungkap Misbah ditemui di lokasi, Minggu (24/3).
"Runtuhnya bangunan menara dan atap itu semua jemaah sudah pulang berada di luar masjid. Selain masjid, banyak bangunan madrasah, rumah-rumah dan juga sekolah dindingnya rubuh," ujarnya.
Dengan kondisi masjid yang rusak ini, jemaah terpaksa salat di lokasi pengungsian atau mencari masjid lain.
"Dengan kondisi masjid sedemikian, diputuskan bahwa masjid tidak lagi difungsikan. Tetapi saat ini warga masih kebingungan ketika akan melaksanakan salat jumat dan salat Idul Fitri nanti," kata dia.
Detik-detik Masjid Rubuh
Sementara itu, salah seorang warga, Ahdiyah (68) menceritakan detik-detik masjid itu roboh. Saat itu terjadi suara gemuru yang keras.
ADVERTISEMENT
"Kejadian pukul 16.00 WIB. Macam bunyi bom yang meletup 'buom..' seperti itu. Pertama menara ini jatuh dan kedua atap juga jatuh 'buom..' kerompang kerompang setelah itu saya sudah tak sadar lagi," ucap Ahdiyah.
Di situ Ahdiyah mengaku pingsan tidak sadarkan diri. Dan setelah sadar, dia melihat masjid di dekat rumahnya itu sudah dalam keadaan roboh.
"Ya Allah, Allahu Akbar, masjid sebagai rumahku sudah tumbang. Tolong sudah tidak ada rumah. Soalnya pagi siang, sore malam salat berjemaah di sini," ujarnya.
"Bersyukur tidak ada korban jiwa, ibadah jemaah sekarang masing masing di rumah, tenda tenda di depan rumah itu," pungkasnya.