Melihat Masjid Jami Tine Tang yang Bergaya Tionghoa di Tol Lingkar Luar Bogor

15 September 2021 14:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Jami Tine Tang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Jami Tine Tang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Masjid Jami Tine Tang yang terletak di area Tol Lingkar Luar Bogor memiliki nama dan gaya arsitektur yang unik. Masjid tersebut terlihat bergaya Tionghoa dan dibangun sebagai wujud dari keberagaman yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengusaha Jalan Tol Mohammad Jusuf Hamka atau biasa dikenal Babah Alun yang merupakan orang yang memprakarsai dibangunnya masjid pun bercerita seputar masjid tersebut.
Jusuf Hamka menjelaskan, sebelum dibangun masjid itu, dia pernah membangun masjid dengan gaya serupa di sejumlah wilayah yang seluruhnya diberi nama Masjid Babah Alun.
Hingga, sambung Jusuf, dia bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ketika itu, Airlangga sempat mengemukakan niatnya membangun masjid untuk kedua orang tuanya dan tertarik masjid yang dibangun oleh Jusuf karena gaya arsitekturnya yang unik.
"Waktu itu sambil bercanda beliau bilang, saya nggak mau ambil saya mau akuisisi," kata Jusuf melalui keterangan yang diterima kumparan, Rabu (15/9).
Akhirnya, menurut Jusuf, pembangunan masjid dibiayai Airlangga sedangkan dia bakal membangun masjid di tempat lain. Namun, ketika itu, dia sempat bertanya kembali ke Airlangga mengenai gaya arsitektur masjid itu.
ADVERTISEMENT
Dikhawatirkan, hal itu dapat menimbulkan kontroversi mengingat Airlangga merupakan pejabat publik.
Kekhawatiran itu direspons Airlangga, asalkan tak melanggar ketentuan agama dan fungsi sebagai tempat ibadah, maka pembangunan masjid dapat tetap dilanjutkan.
Singkat cerita, setelah masjid diresmikan pada bulan April lalu oleh Airlangga, tak ada warga yang melayangkan protes.
"Ternyata, setelah Masjid ini diresmikan pada tanggal 8 April, enggak ada tuh yang protes, enggak ada tuh yang nyinyir, enggak ada juga yang ngebully. Malah semua bersyukur, karena semua orang pengguna jalan yang mau ke Jakarta, kadangkala waktunya salat, berhenti di sini, memanfaatkan masjid ini," ujar dia.
Jusuf menilai masjid tersebut bisa menjadi tempat wisata religi. Sebab, marak orang yang datang untuk sekadar foto atau mencari makanan dan minuman yang tersebar di sekitar masjid.
ADVERTISEMENT
Ada pun nama Masjid Jami Tine Tang diketahui merupakan gabungan nama masa kecil orang tua Airlangga.
"Jadi beliau juga baru tau artinya. Akhirnya sepakatlah namanya Masjid Jami Tine Tang. Jadi kalau orang China bilang, Masjid Jami Tien Tang, gitu," ujar dia.