Melihat Masjid Wal Adhuna di Muara Baru, Saksi Bisu Tenggelamnya Pesisir Jakarta

6 Mei 2025 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Di antara kapal-kapal besar yang bersandar di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, terdapat satu bangunan yang tenggelam air laut. Kondisi bangunan itu tak lagi utuh, atap hingga pintu dan jendelanya sudah hilang.
ADVERTISEMENT
Bangunan itu dulunya adalah Masjid Wal Adhuna. Sebelum air laut yang kian meninggi, dulu selalu ada adzan yang berkumandang dari masjid itu. Kini, masjid itu tampak sepi, dindingnya dihantam air laut. Masjid yang dikenal dengan 'Masjid Tenggelam' itu kini ditinggalkan warga.
Tampak seorang pria berada di dekat masjid itu. Ia sedang mencari ikan. Pria itu bernama Subur (46), ia adalah warga asli Muara Baru. Ia mengatakan, kini di bangunan bekas masjid itu ada banyak ikan.
“Ini tadinya masih darat,” kata Subur di lokasi.
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Subur sudah tinggal sejak 1995 di kawasan itu. Ia lalu mengenang bagaimana dulunya masjid itu. Warga selalu salat Jumat di sana.
Kondisinya berubah drastis setelah air laut meninggi menenggelamkan masjid dan rumah warga hingga jalanan.
ADVERTISEMENT
“Itu dulu juga masih daratan. Tanggul ini tadinya jalan mobil," jelasnya.
Kawasan laut di balik tanggul setinggi 4 meter. Terlihat Masjid 'Tenggelam' Waladuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sejak 2012
Menurutnya, masjid itu tenggelam sejak 2012. Tenggelamnya masjid itu diiringi banjir rob.
Masjid yang dulu jadi tempat berkumpul warga bercengkrama. Kini telah sunyi. Kondisi tersebut semakin parah setelah Pemerintah memberi tanggul di kawasan itu.
Masjid yang dulu jadi tempat ibadah, kini menjadi simbol kota yang perlahan hilang ditelan air laut.