Melihat Orang Sakit Ditandu Sejauh 30 Kilometer di Pedalaman Maluku

18 Juli 2024 15:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Negeri Huku Kecil menandu Imanuel Bitalessy, kakek berusia 67 tahun yang menderita sakit kaki. Dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga Negeri Huku Kecil menandu Imanuel Bitalessy, kakek berusia 67 tahun yang menderita sakit kaki. Dok: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Imanuel Bitalessy (67 tahun), sudah sebulan terkapar lantaran sakit di kakinya. Kakek yang tinggal di Negeri Huku Kecil, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, itu harus dibawa berobat.
ADVERTISEMENT
Persoalannya: Negeri Huku Kecil merupakan tempat tanpa layanan kesehatan. Jangankan puskesmas, infrastruktur seperti aspal pun belum ada.
Pada Rabu (17/7), warga Negeri Huku Kecil pun bahu-membahu menandu Imanuel sejauh 30 kilometer untuk menuju puskesmas.
Warga Negeri Huku Kecil menandu Imanuel Bitalessy, kakek berusia 67 tahun yang menderita sakit kaki. Dok: kumparan
Warga meniti jembatan kayu pohon ala kadarnya. Dok: kumparan
Warga harus menempuh jalanan menukik, rusak, becek, melewati lokasi longsor.
Warga bahkan menandu Imanuel meniti sungai Nui. Di atas sungai ini konon sempat akan dibikinkan jembatan dengan anggaran Rp 12 miliar.
Warga Negeri Huku Kecil menandu Imanuel Bitalessy, kakek berusia 67 tahun yang menderita sakit kaki. Dok: kumparan

Ditandu 6 Jam

"Kita berjalan dari rumah pukul 06.30 WIT dan sampai di tempat jemputan mobil ambulans pukul 12.28 WIT. Jadi memang kami cukup menderita," kata salah satu keluarga pasien, Aci Bitalessy, Kamis (18/7).
Imanuel Bitalessy, di atas tandu. Dok: kumparan
Imanuel Bitalessy telah dimasukkan ke ambulans Suzuki APV. Dok: kumparan
Warga berharap pemerintah dapat melihat kondisi ini termasuk menuntaskan pembangunan jalan dan jembatan di wilayah Elpaputih pegunungan.
ADVERTISEMENT
"Selain Huku Kecil, ada juga beberapa desa (negeri) lainnya di wilayah Elpaputih pegunungan yang akan alami hal yang sama jika sanak keluarga mereka butuh pengobatan di kota," ujar Aci.