Melihat Patung Sukarno dari Akmil hingga Stasiun KAI Semarang

4 Oktober 2021 10:59 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Monumen patung Presiden Pertama Indonesia Soekarno melambaikan tangan sambil memegang tongkat komando berdiri tegak di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Kamis (19/8/2021). Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Monumen patung Presiden Pertama Indonesia Soekarno melambaikan tangan sambil memegang tongkat komando berdiri tegak di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Kamis (19/8/2021). Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Keberadaan patung Presiden Pertama RI Sukarno kini tengah jadi buah bibir. Beberapa waktu belakangan, semakin banyak lembaga yang membuat patung Sukarno. Apa sebabnya?
ADVERTISEMENT
Pendirian patung Bung Karno dianggap suatu penghormatan tinggi bangsa dan negara atas jasa dan kerja kerasnya dalam memerdekakan Indonesia bersama Mohammad Hatta atau lebih dikenal Bung Hatta.
Tapi mengapa patung Bung Hatta tak ikut juga dibangun?
Sebenarnya pembangunan patung Sukarno, tak hanya untuk menghormati jasanya, pendirian patung kerap kali dikaitkan sebagai bentuk pembelajaran bagi generasi bangsa untuk mengenal lebih dekat siapa sosok bapak pendiri bangsa Indonesia itu.
Berikut kumparan rangkum sejumlah patung Bung Karno yang terdapat di beberapa lokasi di Indonesia

Akademi Militer (Akmil) Magelang

Patung Bung Karno di Kompleks Akmil Megelang, Jawa Tengah. Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
Patung Sukarno di kompleks Kesatrian Akademi Militer diresmikan oleh Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri pada 7 Februari 2021. Pendirian patung Bung Karno saat itu dimaksudkan untuk menghormati jasa Bung Karno dalam mendirikan Akmil.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, menurut Gubernur Akmil yang saat itu dijabat Mayjen TNI Dudung Abdurrahman pendirian patung Sukarno itu dimaksudkan pula untuk mengabadikan perjuangan Sang proklamator bagi negara.
Sukarno diketahui merupakan pendiri sekaligus yang membuka untuk pertama kalinya Akmil yang kala itu bernama Akademi Militer Nasional atau AMN pada tanggal 11 November 1957. Sukarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang.
Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna yang masuk lada tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.

Stasiun Tawang, Semarang

Patung Bung Karno di Polder Stasiun Semarang Tawang. Foto: YouTube/PDI Perjuangan
Untuk patung Bung Karno yang ditempatkan di Polder Stasiun Semarang Tawang ini diresmikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara virtual.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Megawati mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak PT KAI yang telah menginisiasi pembangunan patung Bung Karno di Stasiun Tawang Semarang.
Selain ucapan terima kasih, ia mengaku terharu dengan inisiatif sejumlah pihak sehingga kini banyak patung ayahnya bisa berdiri di sejumlah tempat.
"Jadi apa yang ingin saya sampaikan, akhirnya nama beliau pun sekarang telah diingat kembali. Bung Karno itu bukan hanya.... orang dulu sering mengatakan tentu ibu membela bapaknya, karena ibu [adalah] anaknya. Masa saya enggak membela orang tuanya?" ujar Megawati.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT KAI, Said Aqil Siradj, berharap patung Bung Karno dapat memberikan nilai positif, barokah, serta kontribusi bagi pariwisata Kota Semarang, dan menambah ikon Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
"PT KAI dengan jargonnya peduli dan sinergi dengan stakeholder dan seluruh masyarakat pengguna [agar] melayani lebih cepat dan lebih baik. Itulah jargon PT KAI hari ini. Mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan agar kita mampu berjalan sesuai dengan amanah yang dipercayakan bangsa ini," kata Said.

Kemenhan RI

Patung Bung Karno menunggang kuda berdiri di depan area kompleks kantor Kementerian Pertahanan, Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membeberkan apa dasar dari didirikannya patung Bung Karno dengan posisi berkuda. Posisi tersebut, kata dia, terinspirasi saat presiden pertama itu didaulat menjadi inspektur upacara pada hari ulang tahun TNI yang pertama pada 5 Oktober 1946.
Dalam acara itu, Bung Karno diminta juga untuk menunggangi kuda. Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri mengingat Bung Karno saat itu tidak bisa menunggangi kuda.
ADVERTISEMENT
Karena tidak mau mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepadanya, Bung Karno langsung belajar berkuda hingga pada akhirnya ia bisa berkuda hanya setelah melalui uji coba singkat selama tiga hari.
"Patung ini adalah ketika Presiden Sukarno sebagai panglima tertinggi kita yang pertama, pada hari angkatan perang yang pertama yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta menjadi inspektur upacara. Di mana untuk pertama kali Republik Indonesia menunjukkan bahwa RI memiliki angkatan perang yang siap untuk mempertahankan kemerdekaan itu," ungkap Prabowo.
Lebih jauh, Prabowo menyebut patung ini merupakan kado manis dari dirinya karena peresmian patung dilakukan bertepatan dengan ulang tahun ke-120 Bung Karno.
Patung ini, diharapkan pula dapat menjadi pengingat momentum pertama kali Indonesia menunjukkan pada dunia internasional telah memiliki angkatan bersenjata saat peringatan Hari Angkatan Bersenjata pada 5 Oktober 1946 di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT

Lemhannas

Patung Bung Karno di Kantor Lemhannas yang akan diresmikan Megawati. Foto: Dok. Istimewa
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno di halaman Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Kamis (20/5).
Patung Bung Karno yang memiliki tinggi 4 meter tersebut diresmikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Lemhannas. Dalam peresmian itu, Mega turut didampingi Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Ketua DPR Puan Maharani, dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto.
Patung yang menggambarkan Bung Karno saat sedang membaca buku, dipilih sesuai dengan kegemaran seorang Sukarno yakni membaca buku.
Dalam sambutannya, Megawati mengatakan Lemhannas didirikan atas pemikiran Sukarno yang menginginkan Indonesia memiliki pertahanan dan keamanan yang sesuai geopolitik dan kultur Indonesia.
"Konsepsi Bung Karno terhadap Lemhannas selalu menjadi fokus saya. Itulah mengapa saya meresmikan Patung Bung Karno hari ini, bertepatan dengan 56 tahun Lemhannas sejak didirikan pada 20 Mei 1965. Semoga Lemhannas dapat mewujudkan diri sebagai lembaga kredibel dalam bidang ketahanan nasional," kata Megawati.
ADVERTISEMENT
Mewakili seluruh keluarga besar Bung Karno, Megawati menyampaikan terima kasih atas inisiasi pembuatan Patung Bung Karno tersebut. Ia berharap generasi muda yang melihat patung tersebut tetap dapat mengingat ajaran dan pengabdian Bung Karno, serta menginspirasi masyarakat untuk meneruskan usaha memajukan Indonesia.
"Patung Bung Karno mengacu pada Patung Bung Karno di Museum Blitar. Ini dibuat lebih besar dengan teknik karakter monumental. Ukuran patungnya mencapai 4 meter, berbahan logam campuran, warna patung perunggu kimia bakar, dan berat kurang lebih 2 ton," ungkapnya.

STIN, Bogor

Inaugurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan Peresmian Patung Bung Karno di STIN, Sentul Bogor, Rabu (9/9) Foto: Dok MPR
Ketua DPR Puan Maharani meresmikan patung Bung Karno yang digelar bersamaan dengan Inaugurasi Peningkatan Statuta di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Bogor, pada Rabu (9/9). Saat meresmikan Patung Bung Karno, cucu Bung Karno itu, didampingi Kepala BIN Budi Gunawan dan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
ADVERTISEMENT
Hadir pula, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri secara virtual. Megawati turut didampingi Menkumham Yasonna Laoly dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam kesempatan peresmian itu, Puan meminta agar seluruh taruna STIN tetap dapat mengingat sejarah negara, khususnya memahami jasa Bung Karno bagi kemerdekaan Indonesia. Dia pun berharap agar seluruh taruna mengikuti semangat juang Bung Karno.
"Saya mengajak para taruna STIN dan segenap anggota BIN agar ketika melihat patung Bung Karno ini maka mengingat pengabdian beliau kepada Indonesia," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/9).
"Mengingat dan kemudian dengan segenap daya mengikuti jalan pengabdiannya bagi bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," sambung dia.

Monumen dan Jalan Sukarno di Maluku

Monumen patung Presiden Pertama Indonesia Soekarno melambaikan tangan sambil memegang tongkat komando berdiri tegak di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Kamis (19/8/2021). Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO
Tak hanya patung, nama besar Sukarno juga turut diabadikan menjadi monumen hingga penamaan sebuah jalan di Maluku.
ADVERTISEMENT
Hal itu terlihat saat Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meresmikan rumah adat atau baileo, jalan, dan monumen atas nama Presiden Sukarno di Masohi, Maluku Tengah secara virtual. Peresmian itu bertepatan dengan peringatan haul ke-51 wafatnya Bung Karno.
Peresmian itu dilakukan Mega dengan menandatangani batu prasasti pembangunan infrastruktur itu di Jakarta.
Megawati mengatakan peresmian infrastuktur ini menjadi istimewa karena dilakukan di bulan Juni yang merupakan Bulan Bung Karno (BBK).
Selama bulan Juni, terdapat beberapa peristiwa bersejarah, termasuk lahirnya Pancasila di 1 Juni, kelahiran Bung Karno pada 6 Juni, hingga wafatnya Bung Karno di 21 Juni.
"Sudah 51 tahun lalu Bung Karno wafat kembali ke hadirat Allah SWT. Terima kasih atas doa yang dipanjatkan. Banyak sekali yang mengirim doa haul 51 tahun ini kepada saya. Walau secara fisik Bung Karno sudah tak ada, namun cita-cita dan perjuangan beliau selalu hidup di kita," ujar Megawati.
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP itu menuturkan Bung Karno membuat kota itu bernama 'Masohi' yang berarti gotong royong, yang terinspirasi dari intisari Pancasila. Dia pun berharap nilai Pancasila tertanam di hati masyarakat.
Tak hanya itu, Megawati berharap baileo, monumen, dan jalan Ir. Soekarno itu, diharapkan pula dapat menjadi sarana bertemunya masyarakat, khususnya anak-anak muda.